Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 September 2011

NBA Lockout: Where NBA Players “become” Streetball Players

Saat ini, para pecinta basket di seluruh dunia sedang dibuat sedih dan juga kesal karena kompetisi liga basket paling populer di dunia, yaitu NBA (National Basketball Association) sedang dalam proses Lockout. Hmm, apa sih maksudnya? “Lockout” di sini artinya bahwa NBA sedang menghentikan kompetisi dan latihan rutin mereka, dikarenakan adanya ketidaksepakatan antara manajemen tim-tim NBA dengan para pemainnya. Secara khusus, ketidaksepakatan ini mengenai perbedaan gaji atau bayaran para pemain yang begitu besar dibanding profit dari tim-tim itu sendiri. Singkatnya tim-tim tersebut mengalami kerugian. Satu jalan keluar yang diungkapkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menurunkan gaji atau bayaran pemain-pemain tersebut dan mengurangi segala pendapatan berlebih lainnya. Nah, selama kesepakatan itu belum terpenuhi, jangan harap seluruh pecinta basket di dunia bisa menyaksikan aksi-aksi para pemain-pemain ini di kompetisi NBA tersebut.

Tapi, mungkinkah pemain-pemain basket profesional yang GOKIL-GOKIL itu jadi berhenti basket begitu saja sambil nunggu tercapainya kesepakatan? Well, they love Basket Ball MORE THAN we think!! Banyak dari pemain-pemain ini yang akhirnya “melampiaskan” keinginan bermain basket mereka di liga-liga atau kompetisi lainnya, baik di Amerika sendiri atau di luar negeri, termasuk Asia. Namun, saat ini kita bukan untuk membahas para pemain yang akhirnya memilih main di liga-liga luar negeri tersebut, melainkan, kita akan membahas para pemain yang akhirnya beraksi menunjukkan skill mereka di dua kompetisi basketball/streetball ternama di Amerika yang bernama “GOODMAN LEAGUE” dan “DREW LEAGUE”.

Mungkin masih banyak dari para streetballer di sini yang belum tahu mengenai Goodman League dan Drew League ini. Goodman League pertama kali diadakan oleh Ervin Brady, Carlton Reed, dan Morty Hammonds pada tahun 1975. Pada saat itu, liga ini masih dinamakan “Barry Farms Community Basketball League”. Kemudian nama liga tersebut berubah menjadi Goodman League pada tahun 1980-an untuk menghormati salah satu warga di lingkungan Barry Farms tersebut, yaitu George Goodman. Liga yang diadakan di lapangan basket outdoor Barry Farms Dwelling ini menjadi sangat terkenal hingga sekarang. Setiap tahun, tepatnya saat musim panas, hampir setiap hari selalu diadakan pertandingan streetball. Gak cuma itu, pemain-pemain yang beraksi di liga inipun bervariasi, dari streetballer ternama sampai pemain profesional NBA. Sebut saja Special FX (Ball Up Streetball), Baby Shack (AND1 Streetball Player), A Whole Lotta Game (EBC Player), dan ada beberapa pemain profesional NBA, yaitu Kevin Durrant (OKC Thunder), John Wall (Wizards), Gilbert Arenas (Wizards), Ty Lawson (Denver), Sam Young (Memphis) dan masih banyak lagi.

Sedangkan Drew League sendiri, pertama kali diadakan oleh Alvin Willis di tahun 1973, di daerah South Central Los Angeles. Saat itu, Willis yakin dan percaya bahwa Drew League dapat membantu seluruh pecinta basket untuk mengembangkan talenta mereka, dan menjadi top player di lingkungan atau komunitas mereka. Berawal dari 6 tim yang bertanding, kemudian berkembang hingga harus dibatasi menjadi 20 tim saja. Bertempat di Charles Drew Junior High School, sekarang ini Drew League menjadi salah satu kompetisi basket terbesar di daerah tersebut, dan diketahui memiliki kompetisi terbaik antara streetballer, pemain universitas dan bahkan pemain basket profesional NBA. Nama-nama besar streetball yang sudah pernah bermain di Drew League ini adalah Homicide (EBC Player), Bad Santa (AND1 Streetball Player), dan beberapa pemain profesional NBA, yaitu Ron Artest (Lakers), Nick Young (Wizards), Demar DeRozan (Raptors), James Harden (OKC), Brandon Jennings (Bucks), Lebron James (Heat), dan masih banyak lagi bintang-bintang ternama lainnya.

Para jagoan-jagoan basket ini sangat menonjol dibanding pemain-pemain lainnya. Terutama para pemain basket profesional NBA, mereka sudah pasti selalu bergilir menjadi Top Scorer atau MVP di tim nya. Dan sudah tentu, ketika mereka berada di lapangan streetball, hype dan atmosfir permainan mereka pun menjadi “streetball banget”!! Gak percaya? Lihat beberapa klip dari Goodman League dan Drew League di bawah ini:

Goodman League:

Drew League:

Oh iya, denger-denger, tanggal 20 Agustus 2011 nanti, para Allstars dari Goodman League akan diadu dengan para Allstars dari Drew League. WOW??! Isn’t it COOL? Ini bakalan jadi pertandingan basket/streetball ter-GOKIL tahun ini nih. Just look at the roster, setiap tim bermaterikan bintang-bintang streetball dan NBA. Whew!! I couldn’t imagine how amazing the crowds are going to be.

So, mungkin hampir sama dengan tema dari kompetisi LA Lights Streetball tahun lalu, yaitu “Back To Da Street”, saat ini para pemain-pemain basket profesional ini kembali lagi ke dunia streetball, dimana sebagian dari mereka mungkin telah dibesarkan di situ. Dan apabila Lockout ini berlangsung cukup lama, sangat besar kemungkinan bahwa mereka akan bergabung dengan tim-tim streetball ternama seperti Ball Up Streetball atau AND1 Live Streetball, right?

Or, maybe, we should invite them to play at the Grand Final LA Lights Streetball next October?

Hmm, we’ll see about that! ;)

Source:

www.thegoodmanleaguelive.com

www.drewleague.com

www.youtube.com

www.ballislife.com

Selasa, 23 Agustus 2011

Ali Budimansyah: Harus Ada Cara Untuk Memperbaiki Fundamental Basketball!

Apabila kita membicarakan mengenai sejarah dan perkembangan olahraga bola basket di Indonesia, sudah pasti kita tidak bisa melewatkan satu nama pemain yang dikenal sangat identik dengan dunia basket nasional, yaitu Ali Budimansyah. Pemain yang sangat hebat dan terkenal di tahun 90-an ini memang merupakan salah satu mantan pemain basket terbaik yang pernah ada di Indonesia. Pemain basket kelahiran 25 Desember 1975 ini memang sudah mencintai permainan bola basket sejak kecil, tepatnya sejak dirinya berumur 10 tahun. Dirinya sempat mendapat sebutan “Budi Jordan” oleh karena kehebatan bermainnya dan juga lompatannya yang sangat tinggi dan lama (hangtime). Adik kandung mantan pemain basket Nasional, Bambang Hermansyah ini telah meraih banyak prestasi dan keberhasilan dalam olahraga basket sejak masih duduk di bangku sekolah. Dia pernah menjuarai kompetisi streetball ternama di tahun 1992 dan 1995, yang kemudian membawa tim nya untuk dikirim ke luar negeri. Dia juga pernah meraih emas di PON tahun 1991 bersama tim DKI Jakarta. Selain itu, berbagai prestasi diraihnya juga di ajang Sea Games bersama tim Nasional Indonesia, termasuk terpilihnya dia sebagai salah satu Allstar Asia tahun 1998 di Taipei. HE IS JUST ONE OF A KIND!

“Jaman dia SMA dulu, itu lagi gokil-gokilnya!! Dia ngelakuin gaya-gaya permainan yang orang pada umumnya gak kepikiran untuk main kayak gitu..” ucap salah satu Judges kita, Denny AKA D-Rockz terhadap kehebatan Budi (nama panggilan Ali Budimansyah). “Dari SMP udah dilatih beban sama abangnya, dan udah bisa nge-dunk dan nge-fly.. Dia tiap hari selalu megang bola dan dribbling..” tambahnya.

Memang, panggilan “Budi Jordan” saat itu sangat tidak berlebihan. Kita tahu, di tahun 90-an, nama Michael Jordan (mantan pemain basket NBA – Chicago Bulls) juga sedang naik-naiknya. Dan di era yang sama, prestasi Budi pun sedang menanjak dengan gaya/style permainan yang “mirip” dengan style permainan Michael Jordan sendiri.

“Dia (Budi) benar-benar ada di jaman Michael Jordan lagi jaya-jaya nya.. Jadi orang benar-benar cari perbandingan saat itu..” ujar mantan Allstar Nasional LA Streetball tahun 2005-2007, Rico AKA Spin Boy. “Yang paling gak gue lupakan ialah saat dia berumur 17 tahun, dia masuk timnas.. Saat itu beberapa SMA Negeri diliburkan untuk menonton timnas di Senayan.. Gue menyaksikan dari TV merinding banget! Resmi gue setuju, dia Jordan Indonesia!” tambah Spin Boy dengan penuh semangat.

Well, tipe atau gaya permainannya memang banyak yang bilang mirip dengan Michael Jordan, yang memang merupakan pemain basket favoritnya. Akan tetapi, keahlian dalam melakukan dribble dan passing-passing gokil, dipelajarinya dari video-video permainan mantan pemain basket NBA lainnya, yaitu Magic Johnson (mantan pemain basket NBA – LA Lakers).

“Gue belajar gaya / style main itu dari video-video yang gue pinjam dari teman.. Gue banyak melihat skill dari Magic Johnson, dan Point Guard – Point Guard lain yang bermain di NBA..” jelas Budi mengenai gaya atau style permainannya.

Rupanya, tidak sedikit gaya-gaya permainannya tersebut dipakai oleh banyak streetballer di tanah air kita ini. Dari crossover cepatnya, passing-passingnya yang “no look”, dan “hangtime” nya dalam melakukan layup atau dunk. “Gaya crossover dan dribble nya selalu punya karakter streetball! Dan ciri khas atau flavor dribbling nya memang ‘streetball move’ banget!” ucap salah satu Judges lainnya, Baswan AKA Brother J. Dia benar-benar telah memberikan pengaruh besar dalam perkembangan dunia basket Indonesia. Dan saat ini, dirinya pun kembali ikut ambil bagian di dalam memajukan perkembangan streetball di tanah air kita ini, dengan harapan, bahwa seluruh streetballer di sini can learn basic and fundamental basket from the best!

“Gue udah 2 tahun menjadi Judge.. Di tahun pertama hanya menjadi guest Judge saja, tapi di tahun ini udah menjadi Judge tetap..” ucap Budi mengenai keaktifannya sebagai Judge LA Lights Streetball.

Lalu, bagaimana pendapat dia mengenai perkembangan streetball di Indonesia sendiri?

“Streetball berkembang seiring dengan perkembangan basket dunia yang mengandalkan speed.. Regenerasi streetball Indonesia sudah terlihat dalam 2 tahun terakhir ini.. Namun, harus ada cara untuk memperbaiki fundamental basketball nya..” jawabnya dengan yakin dan tegas.

Yup, memang benar, just like what everyone says, STREETBALL IS BASKETBALL! Jadi, basic dan fundamental basket tetap harus ada dan diterapkan dengan baik di dalam permainan streetball. Streetball bukan hanya selalu mengenai trick dan style yang bermacam-macam, akan tetapi harus tetap mengarah kepada dasar dari permainan basket itu sendiri.

10 kota Open Run LA Streetball telah dilewati Budi sebagai Judge di sepanjang tahun 2011 ini. Selain itu, pemain yang mengidolakan Rahmad AKA Invisible ini juga sempat menjadi salah satu pengajar di Streetball Camp yang diadakan di 2 kota, yaitu Surabaya dan Yogyakarta. Dan tanpa terasa, dalam 2 bulan lagi, kita akan sampai di babak Grand Final, di mana 10 tim City Selection akan kembali bertanding untuk menentukan “Who’s Da Greatest of All”. Tim City Selection dari kota mana yah yang kira-kira bakalan jadi juara tahun ini?

“Kandidat juara adalah tim Jakarta.. Namun, kekuatan tim Bandung dan Malang juga perlu dipertimbangkan.. Yang penting, semua streetballer harus punya fundamental basketball yang baik untuk menciptakan tricks dan style…serta harus BERANI ENJOY nanti mainnya!” ujarnya sambil menutup pembicaraan.

NBA Lockout: Where NBA Players “become” Streetball Players

Saat ini, para pecinta basket di seluruh dunia sedang dibuat sedih dan juga kesal karena kompetisi liga basket paling populer di dunia, yaitu NBA (National Basketball Association) sedang dalam proses Lockout. Hmm, apa sih maksudnya? “Lockout” di sini artinya bahwa NBA sedang menghentikan kompetisi dan latihan rutin mereka, dikarenakan adanya ketidaksepakatan antara manajemen tim-tim NBA dengan para pemainnya. Secara khusus, ketidaksepakatan ini mengenai perbedaan gaji atau bayaran para pemain yang begitu besar dibanding profit dari tim-tim itu sendiri. Singkatnya tim-tim tersebut mengalami kerugian. Satu jalan keluar yang diungkapkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menurunkan gaji atau bayaran pemain-pemain tersebut dan mengurangi segala pendapatan berlebih lainnya. Nah, selama kesepakatan itu belum terpenuhi, jangan harap seluruh pecinta basket di dunia bisa menyaksikan aksi-aksi para pemain-pemain ini di kompetisi NBA tersebut.

Tapi, mungkinkah pemain-pemain basket profesional yang GOKIL-GOKIL itu jadi berhenti basket begitu saja sambil nunggu tercapainya kesepakatan? Well, they love Basket Ball MORE THAN we think!! Banyak dari pemain-pemain ini yang akhirnya “melampiaskan” keinginan bermain basket mereka di liga-liga atau kompetisi lainnya, baik di Amerika sendiri atau di luar negeri, termasuk Asia. Namun, saat ini kita bukan untuk membahas para pemain yang akhirnya memilih main di liga-liga luar negeri tersebut, melainkan, kita akan membahas para pemain yang akhirnya beraksi menunjukkan skill mereka di dua kompetisi basketball/streetball ternama di Amerika yang bernama “GOODMAN LEAGUE” dan “DREW LEAGUE”.

Mungkin masih banyak dari para streetballer di sini yang belum tahu mengenai Goodman League dan Drew League ini. Goodman League pertama kali diadakan oleh Ervin Brady, Carlton Reed, dan Morty Hammonds pada tahun 1975. Pada saat itu, liga ini masih dinamakan “Barry Farms Community Basketball League”. Kemudian nama liga tersebut berubah menjadi Goodman League pada tahun 1980-an untuk menghormati salah satu warga di lingkungan Barry Farms tersebut, yaitu George Goodman. Liga yang diadakan di lapangan basket outdoor Barry Farms Dwelling ini menjadi sangat terkenal hingga sekarang. Setiap tahun, tepatnya saat musim panas, hampir setiap hari selalu diadakan pertandingan streetball. Gak cuma itu, pemain-pemain yang beraksi di liga inipun bervariasi, dari streetballer ternama sampai pemain profesional NBA. Sebut saja Special FX (Ball Up Streetball), Baby Shack (AND1 Streetball Player), A Whole Lotta Game (EBC Player), dan ada beberapa pemain profesional NBA, yaitu Kevin Durrant (OKC Thunder), John Wall (Wizards), Gilbert Arenas (Wizards), Ty Lawson (Denver), Sam Young (Memphis) dan masih banyak lagi.

Sedangkan Drew League sendiri, pertama kali diadakan oleh Alvin Willis di tahun 1973, di daerah South Central Los Angeles. Saat itu, Willis yakin dan percaya bahwa Drew League dapat membantu seluruh pecinta basket untuk mengembangkan talenta mereka, dan menjadi top player di lingkungan atau komunitas mereka. Berawal dari 6 tim yang bertanding, kemudian berkembang hingga harus dibatasi menjadi 20 tim saja. Bertempat di Charles Drew Junior High School, sekarang ini Drew League menjadi salah satu kompetisi basket terbesar di daerah tersebut, dan diketahui memiliki kompetisi terbaik antara streetballer, pemain universitas dan bahkan pemain basket profesional NBA. Nama-nama besar streetball yang sudah pernah bermain di Drew League ini adalah Homicide (EBC Player), Bad Santa (AND1 Streetball Player), dan beberapa pemain profesional NBA, yaitu Ron Artest (Lakers), Nick Young (Wizards), Demar DeRozan (Raptors), James Harden (OKC), Brandon Jennings (Bucks), Lebron James (Heat), dan masih banyak lagi bintang-bintang ternama lainnya.

Para jagoan-jagoan basket ini sangat menonjol dibanding pemain-pemain lainnya. Terutama para pemain basket profesional NBA, mereka sudah pasti selalu bergilir menjadi Top Scorer atau MVP di tim nya. Dan sudah tentu, ketika mereka berada di lapangan streetball, hype dan atmosfir permainan mereka pun menjadi “streetball banget”!! Gak percaya? Lihat beberapa klip dari Goodman League dan Drew League di bawah ini:

Goodman League:

Drew League:

Oh iya, denger-denger, tanggal 20 Agustus 2011 nanti, para Allstars dari Goodman League akan diadu dengan para Allstars dari Drew League. WOW??! Isn’t it COOL? Ini bakalan jadi pertandingan basket/streetball ter-GOKIL tahun ini nih. Just look at the roster, setiap tim bermaterikan bintang-bintang streetball dan NBA. Whew!! I couldn’t imagine how amazing the crowds are going to be.

So, mungkin hampir sama dengan tema dari kompetisi LA Lights Streetball tahun lalu, yaitu “Back To Da Street”, saat ini para pemain-pemain basket profesional ini kembali lagi ke dunia streetball, dimana sebagian dari mereka mungkin telah dibesarkan di situ. Dan apabila Lockout ini berlangsung cukup lama, sangat besar kemungkinan bahwa mereka akan bergabung dengan tim-tim streetball ternama seperti Ball Up Streetball atau AND1 Live Streetball, right?

Or, maybe, we should invite them to play at the Grand Final LA Lights Streetball next October?

Hmm, we’ll see about that! ;)

Source:

www.thegoodmanleaguelive.com

www.drewleague.com

www.youtube.com

www.ballislife.com

Sejarah Streetball

Lapangan streetball Rucker Park di kota New York akan selalu dianggap sebagai “rumah” nya para streetballer terbaik Amerika. Lapangan ini merupakan tuan rumah dari turnamen streetball Rucker dan Pro League, dan sejak tahun 80-an, setiap tahun lapangan ini juga menjadi tempat untuk turnamen streetball ternama, Entertainer Basketball Classic. Selama bertahun-tahun, pemain basket profesional Amerika seperti Kareem Abdul-Jabbar, Julius Erving, Pee Wee Kirkland, Earl Monroe, Joe “The Destroyer” Hammond, Stephon Marbury, Elton Brand, Ron Artest, Kobe Bryand and Kevin Durant pernah bermain di lapangan ini. The court is LEGENDARY!

“Street Basketball” atau yang jaman dahulu dikenal sebagai “Black Basketball” (olahraga basket untuk kulit hitam) pertama kali dikenal di kota Washington dan New York, Amerika, di tahun 1900-an. Bakat dan ketekunan para pemain dari kedua kota ini berhasil membentuk liga basket amatir seperti Black Basketball League, Washington’s Interscholastic Athletic Association, dan Colored Intercollegiate Athletic Association. Namun saat itu, pertandingan basket bukan lah satu-satunya acara/pertunjukkan di dalam acara “streetball” tersebut, yang umumnya diadakan di hall / gym basket. Ada juga live band yang selalu dapat membantu meramaikan acara tersebut. Setelah pertandingan, umumnya para penonton yang hadir pada turun ke lapangan dan berdansa mengikuti iringan musik yang dimainkan oleh band. Tapi tidak lama setelah itu, para Event Organizers dan promoter mulai menyadari bahwa “streetball” sebenarnya bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, dan dapat menjadi “penghubung” antara pemain basket profesional dan pemain basket amatir.

Sebagaimana populasi penduduk di kota-kota besar di Amerika bertumbuh pesat setelah Perang Dunia I, begitu juga dengan pertumbuhan dan perkembangan “Black Basketball”. Tim-tim streetball seperti Harlem Renaissance (Rens) dan Original Celtics sangat mendominasi kompetisi-kompetisi streetball yang ada, dan tim Rens merupakan tim unggulan sejak tahun 1920-an. Dan sejak Perang Dunia II berakhir, tim ternama Rens tersebut, beserta tim-tim streetball kulit hitam lainnya sering bertanding ke kota-kota lain melawan tim-tim streetball kulit putih. Para pemain-pemain dari tim-tim kulit hitam Washington, DC dan kota-kota besar lainnya pun akhirnya banyak yang kuliah di kampus-kampus untuk orang-orang kulit hitam, agar dapat mengikuti kompetisi basket Central Intercollegiate Athletic Association (CIAA), yang saat itu dikenal sebagai kompetisi basket terbesar dan terkuat di Amerika.

Di sekitar tahun 1950-an, mantan veteran Perang Dunia II, bersama dengan petugas taman & rekreasi kota New York, Holcomb Rucker, untuk pertama kali nya, menggelar turnamen streetball di daerah Harlem, New York. Rupanya, tidak lama setelah itu, turnamen ini telah menjadi sebuah institusi basket di mana seluruh pemain basket hebat kulit hitam, dari Wilt Chamberlain sampai Julius Erving, ikut bermain di lapangan Rucker ini. Dan setelah semakin banyak pemain-pemain basket kulit hitam yang akhirnya terpanggil untuk bermain di NBA, turnamen ini tetap merupakan turnamen “terpanas”, di mana setiap orang ingin bermain di situ dan membuktikan bahwa “you still had a game”.

“Streetball” kembali diperkenalkan di Amerika secara luas dan menyeluruh lewat kompetisi basket universitas Amerika, atau yang lebih dikenal sebagai National Collegiate Athletic Association (NCAA). Tim-tim seperti “Hoya Paranoia” dari Georgetown, “Phi Slamma Jamma” dari Houston, “the Runnin’ Rebels” dari UNLV, dan yang paling terkenal, “the Fab 5” dari Michigan, memiliki karisma dan gaya permainan yang sangat istimewa dan menarik, yang belum pernah diperlihatkan oleh tim mana pun di dalam sejarah kompetisi basket universitas. Kemudian setelah itu, kompetisi basket terbesar dunia, NBA, juga mulai “terkontaminasi” akan streetball setelah budaya music Hip-Hop mulai meresap di dalam kompetisi tersebut. Pemain seperti Stephon Marbury dan Allen Iverson, yang sebelumnya dikenal di dalam dunia streetball, mulai menunjukkan kehebatan mereka di dalam kompetisi NBA. Apalagi, di tahun 2001, gaya permainan “jalanan” Allen Iverson berhasil membawa tim nya, Philadelphia 76ers ke babak Final di kompetisi NBA, dan produsen sepatu AND1 juga melakukan Streetball Tour pertama mereka di musim panas tahun itu. Kedua momen ini merupakan 2 momen yang sangat berarti di dalam sejarah streetball dunia. Dan bahkan gak cuma itu, The Street Basketball Association, LLC juga pertama kali didirikan pada tahun yang sama (2001), dengan misi untuk menciptakan liga “streetball” profesional, dan menjadi tempat/forum bagi para pemain-pemain basket berbakat untuk menunjukkan keahlian mereka yang inovatif, unik dan berbeda dari basket biasa, ke seluruh penggemar basket di seluruh dunia. Dan sejak itu, streetball dianggap dapat menjadi pekerjaan/penghasilan utama setiap orang yang ingin berkreasi dan bermain basket dengan caranya sendiri, seperti kata-kata yang dikutip di dalam tagline nya AND1, “Streetball is my job!”


Sources:

www.livestrong.com

www.athleticscholarships.net