Selasa, 23 Agustus 2011

Ali Budimansyah: Harus Ada Cara Untuk Memperbaiki Fundamental Basketball!

Apabila kita membicarakan mengenai sejarah dan perkembangan olahraga bola basket di Indonesia, sudah pasti kita tidak bisa melewatkan satu nama pemain yang dikenal sangat identik dengan dunia basket nasional, yaitu Ali Budimansyah. Pemain yang sangat hebat dan terkenal di tahun 90-an ini memang merupakan salah satu mantan pemain basket terbaik yang pernah ada di Indonesia. Pemain basket kelahiran 25 Desember 1975 ini memang sudah mencintai permainan bola basket sejak kecil, tepatnya sejak dirinya berumur 10 tahun. Dirinya sempat mendapat sebutan “Budi Jordan” oleh karena kehebatan bermainnya dan juga lompatannya yang sangat tinggi dan lama (hangtime). Adik kandung mantan pemain basket Nasional, Bambang Hermansyah ini telah meraih banyak prestasi dan keberhasilan dalam olahraga basket sejak masih duduk di bangku sekolah. Dia pernah menjuarai kompetisi streetball ternama di tahun 1992 dan 1995, yang kemudian membawa tim nya untuk dikirim ke luar negeri. Dia juga pernah meraih emas di PON tahun 1991 bersama tim DKI Jakarta. Selain itu, berbagai prestasi diraihnya juga di ajang Sea Games bersama tim Nasional Indonesia, termasuk terpilihnya dia sebagai salah satu Allstar Asia tahun 1998 di Taipei. HE IS JUST ONE OF A KIND!

“Jaman dia SMA dulu, itu lagi gokil-gokilnya!! Dia ngelakuin gaya-gaya permainan yang orang pada umumnya gak kepikiran untuk main kayak gitu..” ucap salah satu Judges kita, Denny AKA D-Rockz terhadap kehebatan Budi (nama panggilan Ali Budimansyah). “Dari SMP udah dilatih beban sama abangnya, dan udah bisa nge-dunk dan nge-fly.. Dia tiap hari selalu megang bola dan dribbling..” tambahnya.

Memang, panggilan “Budi Jordan” saat itu sangat tidak berlebihan. Kita tahu, di tahun 90-an, nama Michael Jordan (mantan pemain basket NBA – Chicago Bulls) juga sedang naik-naiknya. Dan di era yang sama, prestasi Budi pun sedang menanjak dengan gaya/style permainan yang “mirip” dengan style permainan Michael Jordan sendiri.

“Dia (Budi) benar-benar ada di jaman Michael Jordan lagi jaya-jaya nya.. Jadi orang benar-benar cari perbandingan saat itu..” ujar mantan Allstar Nasional LA Streetball tahun 2005-2007, Rico AKA Spin Boy. “Yang paling gak gue lupakan ialah saat dia berumur 17 tahun, dia masuk timnas.. Saat itu beberapa SMA Negeri diliburkan untuk menonton timnas di Senayan.. Gue menyaksikan dari TV merinding banget! Resmi gue setuju, dia Jordan Indonesia!” tambah Spin Boy dengan penuh semangat.

Well, tipe atau gaya permainannya memang banyak yang bilang mirip dengan Michael Jordan, yang memang merupakan pemain basket favoritnya. Akan tetapi, keahlian dalam melakukan dribble dan passing-passing gokil, dipelajarinya dari video-video permainan mantan pemain basket NBA lainnya, yaitu Magic Johnson (mantan pemain basket NBA – LA Lakers).

“Gue belajar gaya / style main itu dari video-video yang gue pinjam dari teman.. Gue banyak melihat skill dari Magic Johnson, dan Point Guard – Point Guard lain yang bermain di NBA..” jelas Budi mengenai gaya atau style permainannya.

Rupanya, tidak sedikit gaya-gaya permainannya tersebut dipakai oleh banyak streetballer di tanah air kita ini. Dari crossover cepatnya, passing-passingnya yang “no look”, dan “hangtime” nya dalam melakukan layup atau dunk. “Gaya crossover dan dribble nya selalu punya karakter streetball! Dan ciri khas atau flavor dribbling nya memang ‘streetball move’ banget!” ucap salah satu Judges lainnya, Baswan AKA Brother J. Dia benar-benar telah memberikan pengaruh besar dalam perkembangan dunia basket Indonesia. Dan saat ini, dirinya pun kembali ikut ambil bagian di dalam memajukan perkembangan streetball di tanah air kita ini, dengan harapan, bahwa seluruh streetballer di sini can learn basic and fundamental basket from the best!

“Gue udah 2 tahun menjadi Judge.. Di tahun pertama hanya menjadi guest Judge saja, tapi di tahun ini udah menjadi Judge tetap..” ucap Budi mengenai keaktifannya sebagai Judge LA Lights Streetball.

Lalu, bagaimana pendapat dia mengenai perkembangan streetball di Indonesia sendiri?

“Streetball berkembang seiring dengan perkembangan basket dunia yang mengandalkan speed.. Regenerasi streetball Indonesia sudah terlihat dalam 2 tahun terakhir ini.. Namun, harus ada cara untuk memperbaiki fundamental basketball nya..” jawabnya dengan yakin dan tegas.

Yup, memang benar, just like what everyone says, STREETBALL IS BASKETBALL! Jadi, basic dan fundamental basket tetap harus ada dan diterapkan dengan baik di dalam permainan streetball. Streetball bukan hanya selalu mengenai trick dan style yang bermacam-macam, akan tetapi harus tetap mengarah kepada dasar dari permainan basket itu sendiri.

10 kota Open Run LA Streetball telah dilewati Budi sebagai Judge di sepanjang tahun 2011 ini. Selain itu, pemain yang mengidolakan Rahmad AKA Invisible ini juga sempat menjadi salah satu pengajar di Streetball Camp yang diadakan di 2 kota, yaitu Surabaya dan Yogyakarta. Dan tanpa terasa, dalam 2 bulan lagi, kita akan sampai di babak Grand Final, di mana 10 tim City Selection akan kembali bertanding untuk menentukan “Who’s Da Greatest of All”. Tim City Selection dari kota mana yah yang kira-kira bakalan jadi juara tahun ini?

“Kandidat juara adalah tim Jakarta.. Namun, kekuatan tim Bandung dan Malang juga perlu dipertimbangkan.. Yang penting, semua streetballer harus punya fundamental basketball yang baik untuk menciptakan tricks dan style…serta harus BERANI ENJOY nanti mainnya!” ujarnya sambil menutup pembicaraan.

Tidak ada komentar: