Selasa, 23 Agustus 2011

Hasil Open Run Jakarta 2011

Open Run Jakarta, Sabtu & Minggu, 2 & 3 Juli 2011, Lapangan ABC Senayan

[Day 1]

The day is finally here!! Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para streetballer di seluruh Indonesia, terutama para streetballer dari kota Jakarta akhirnya tiba juga. Yup, hari ini merupakan hari pertama LA Lights Streetball Open Run Jakarta 2011. Bagi para streetballer di tanah air, kota Jakarta juga sering disebut sebagai ”The City Of Gods”, karena dari kota ini, banyak sekali melahirkan jagoan-jagoan streetball berkelas nasional. Sejak tahun 2005, banyak sekali nama-nama besar yang bermunculan dari event streetball paling bergengsi ini. Sebut saja Nyong AKA Spinman (Allstar Nasional 2005), Baswan Jembe AKA Brother J (Allstar Nasional 2005), Rico AKA Spin Boy (Allstar Nasional 2005, 2006 & 2007), Joe AKA Main Frame (Allstar Nasional 2005 & 2006), Gala AKA U-Turn (Allstar Nasional 2006), Bicek AKA Demolition (Allstar Nasional 2007), dan masih banyak nama lainnya yang selalu menjadi langganan Allstar Nasional. Di hari ini juga, para nama-nama besar di atas banyak yang akan kembali ke lapangan dan akan memperebutkan Who’s the Best of All! Terutama Joe AKA Main Frame, yang telah 5 tahun absen dari kompetisi LA Lights Streetball ini, akan kembali beraksi lagi di lapangan LA Ligths Streetball. Joe yang sebelumnya bermain di tim FSI dan dibesarkan di sana, akan bermain di tim Offsiders. Hal ini terjadi dikarenakan kesibukan para pemain FSI, sehingga tidak dapat mengirimkan tim di Open Run kali ini. Kita juga tahu, bahwa tim Offsiders merupakan juara bertahan Open Run Jakarta 2010, yg dikapteni oleh duo Allstars mereka, yaitu Rico AKA Spin Boy dan Anthony AKA Transformer. Dan gak cuma itu, kompetisi kali ini juga dipenuhi oleh beberapa pemain NBL dan ABL, yaitu Vavories Palopo dan Yudhi Mardiansyah dari klub Pelita Jaya, dan M. Firmansyah (Bicek) dari klub Satria Muda. Pemain-pemain dari klub-klub divisi 1 dan 2, serta tim-tim kampus di Jakarta juga turut ikut ambil bagian di kejuaraan streetball paling ternama ini. Sudah pasti, acara yang diadakan di lapangan basket ABC Senayan Jakarta ini sudah dipenuhi oleh para streetballer dan penonton setia sejak mulai pagi hari, dan mereka sudah tidak sabar untuk melihat aksi-aksi jagoan-jagoan mereka untuk tampil di acara ini. Sejak awal, setiap pertandingan berjalan seru dan menarik. Tim Straat Njongen yang dimotori oleh Edu AKA E-Cool membuka pertandingan awal Open Run Jakarta dengan kemenangan. Disusul dengan kemenangan tim-tim besar lainnya seperti JSB 1 & 2, Specialized Jakarta & Depok, 9 PM, North Hustler, Ball2Shine, Ballstar Jakarta & Depok, serta Offsiders Jakarta & Batavia. Di hari pertama ini, tidak begitu banyak kejadian yang bisa dianggap “heboh”. Sama seperti kota-kota sebelumnya, umumnya memang di hari pertama masih babak penyisihan awal, sehingga tim-tim kuat masih belum bertemu. Akan tetapi, ada 1 tim yang di hari pertama ini, cukup membuat para penonton, dan terutama para juri beberapa kali bangkit dari kursi mereka sambil mengekspresikan kehebohan mereka, yaitu tim Ball2Shine. Tim yang tahun lalu telah melahirkan dunker baru bernama Sandy, yang kemudian diberi AKA oleh para juri, yaitu Take Off, kembali memukau lawan-lawannya dengan dunk-dunk keras nya. Tapi ternyata tahun ini, gak cuma Take Off yang sukses membuat semua yang hadir di lapangan ABC terperangah, akan tetapi ada jagoan dunk baru, yaitu Andi Pallawagau, yang memiliki lompatan sangat sangat EXTRAORDINARY!! Beberapa kali IN YOUR FACE dunk dilakukannya di depan lawan-lawannya. Seperti tak mengenal rasa takut, dia bisa tiba-tiba melompat dari mana saja kemudian melakukan hantaman dunk yang sangat keras. He always left people in an awe! Salah satu tim yang ditunggu-tunggu untuk memperlihatkan aksi nya adalah tim Offsiders Batavia. Tim yang dimotori oleh mantan Allstar Nasional kita, Joe AKA Main Frame ini direncanakan akan bermain tepat setelah break maghrib. Akan tetapi, atas alasan yang tidak jelas, ketika waktu nya tanding, tim musuh, Dom Ballers A memilih untuk mengundurkan diri dan memilih untuk kalah WO (Walk-Out). Cukup aneh memang, mengingat mereka sudah sempat bermain dan memenangkan pertandingan pertama mereka atas tim NKC Bogor. Seluruh pertandingan di babak penyisihan hari pertama ini pun terlewati dengan baik, tanpa ada halangan atau gangguan apa pun. 8 (delapan) tim yang berhasil lolos untuk bermain kembali ke hari ke dua besok pun telah diumumkan, dan mereka adalah Ball2Shine 1, North Hustler 2, North Hustler 1, Ballstar Jakarta, Ballstar Depok, JSB 1, Offsiders Batavia, dan juara bertahan Offsiders Jakarta.

[Day 2]

Ball2Shine 1, North Hustler 2, North Hustler 1, Ballstar Jakarta, Ballstar Depok, JSB 1, Offsiders Batavia, dan juara bertahan Offsiders Jakarta merupakan tim-tim streetball Jakarta yang akan melanjutkan pertandingan kompetisi di hari ke dua ini. Sebagian besar dari tim-tim tersebut merupakan tim-tim streetball yang memiliki komunitas besar di kota Jakarta, dan sudah pasti, para pendukung mereka sudah ikut meramaikan lapangan ABC Senayan Jakarta dari siang hari untuk memberi support kepada mereka. Kompetisi streetball di hari ke dua ini sudah memasuki babak 8 besar. Di pertandingan pertama, tim Ball2Shine berhasil mengalahkan tim North Hustler 2 dengan skor yang cukup jauh. Sama hal nya dengan pertandingan ke dua, yaitu antara North Hustler 1 vs. Ballstar Jakarta, terlihat jelas bahwa kekuatan Ballstar Jakarta sangat menonjol, dan mereka beberapa kali berhasil mendapatkan POINT BREAKER lewat pemain-pemain andalan mereka seperti Bicek AKA Demolition, Bayu AKA Lunatic dan Matra AKA Trouble Maker. Kemenangan pun dengan cepat mereka raih, sehingga akhirnya mereka pun lolos ke babak semi final. Di pertandingan ke tiga hari ini, mempertemukan tim juara bertahan Offsiders Jakarta melawan Ballstar Depok. Secara skill individu dan size, cukup terlihat jelas bahwa tim Offsiders Jakarta unggul di atas tim lawan. Akan tetapi, rupanya tim Ballstar Depok tetap memberikan perlawanan yang cukup keras dan sengit, sehingga terlihat beberapa kali tim Offsiders Jakarta sulit mendapatkan poin. Akan tetapi, karena bermodalkan pengalaman dan memang skill di atas rata-rata, tim Offsiders Jakarta akhirnya sukses mengalahkan tim Ballstar Depok. Pertandingan ke empat di hari ke dua Open Run Jakarta 2011 ini merupakan salah satu game yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak streetballers dan para judges. Di game ini akan mempertemukan dua tim streetball besar Jakarta, yaitu JSB 1 melawan tim Offsiders Batavia. Seperti kita tahu, di tim JSB 1, ada salah satu Allstar Nasional 2010 kita, Iqbal AKA Uptown Boy, yang sejak hari ke satu kemarin, berhasil menghantamkan dunk-dunk keras ke ring lawan WITH AUTHORITY!! Gak heran kalau diri nya sudah menjadi Allstar Nasional 2 tahun berturut-turut. Sedangkan di tim lainnya, ada Joe AKA Main Frame, yang akan menunjukkan aksi nya untuk pertama kali nya, dikarenakan di hari ke satu kemarin, lawan tandingnya, DOM Ballers, memilih untuk mengundurkan diri, sehingga tidak ada pertandingan (menang W.O.) Kita tahu, bahwa tipe bermain Joe dan Iqbal hampir sama, karena mereka berdua adalah dunker, jadi pasti seru melihat duel mereka di pertandingan ini. Sejak awal, Iqbal dan Joe sudah saling menjaga masing-masing. Terlihat beberapa kali mereka saling adu kecepatan berusaha melewati lawan masing-masing. Dengan dibantu oleh salah satu streetballer ternama dari JSB 1, Subhan AKA Body Mover dan pemain basket professional NBL, Yudhi Mardiansyah, beberapa kali JSB 1 berhasil mendapatkan poin-poin dari lay-up. Begitu juga dengan tim Offsiders Batavia, yang dilengkapi oleh young guns baru, seperti Tri Wicaksono, Arwin, Rici dan juga Bobo, beberapa poin berhasil didapatkan dengan penetrasi-penetrasi ke dalam and score under the basket. Hingga waktu menjelang halftime, skor ke dua tim seri, dan hal ini menunjukkan kekuatan yang sangat imbang di antara mereka. Ketika babak dua telah dimulai beberapa menit, tim JSB 1 terlihat sedikit lengah, sehingga Joe AKA Main Frame berhasil mendapatkan POINT BREAKER beberapa kali, sehingga membuat skor mulai semakin menjauh. Akan tetapi, rupanya dunker nasional kita, Iqbal tidak mau kalah begitu saja, dua dunk keras nya dihantamkan ke ring lawan sambil berusaha mengejar ketinggalan. Sangat disayangkan, Iqbal dkk akhirnya gagal untuk mengejar ketinggalan mereka, dan harus mengakui kehebatan tim lawan setelah dikalahkan dengan skor 25-20. Langkah Iqbal pun harus terhenti di babak perempat besar ini. Pertandingan selanjutnya merupakan pertandingan semi final pertama, yang mempertemukan tim Ball2Shine 1 dan tim juara bertahan, Offsiders Jakarta. Tim Ball2Shine 1 dilengkapi dengan dua dunker andalan mereka, yaitu Sandy dan Andi. Akan tetapi, rupanya dunker-dunker saja tidak cukup, karena mereka harus berhadapan dengan pemain-pemain cepat dari tim Offsiders Jakarta. Walaupun beberapa kali terlihat Andi sukses melakukan dunk dengan kerasnya seperti hendak menghancurkan tim lawan, tim Offsiders rupanya tidak mau kalah. Dengan postur tubuh yang lebih besar dan lebih tinggi, seperti pemain basket professional NBL Vavories Palopo dan Allstar Nasional kita Anthony AKA Transformer, mereka juga tidak mau kalah dengan saling membalas dunk dengan dunk. Overall, it was an entertaining game, walaupun akhirnya tim Offsiders Jakarta menang telak atas tim Ball2Shine 1. Pertandingan semi final ke dua merupakan pertandingan yang PALING ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton yang hadir di lapangan ABC Senayan ini, karena Offsiders Batavia akan bertanding melawan tim streetball ternama, Ballstar Jakarta. “This is the final, right here! This is it! It’s do or die!” ucap Que kepada para penonton di lapangan. Yup, rupanya pertandingan ini memang bisa dianggap pertandingan final, karena apabila tim Offsiders Batavia menang, maka mereka akan bertemu tim “keluarga” mereka sendiri, yaitu Offsiders Jakarta. Akan tetapi, kalau tim Ballstar Jakarta yang menang, mereka akan bertemu dengan juara bertahan, Offsiders Jakarta di babak final yang sesungguhnya. Sejak awal, pertandingan berlangsung keras dan saling ngotot. Tidak banyak trik-trik streetball dikeluarkan oleh pemain-pemain dari kedua tim ini. Match-up dua mantan Allstar kita, Bicek AKA Demolition dan Joe AKA Main Frame terlihat sangat seru, karena ke dua pemain saling menunjukkan semangat dan usaha mereka. Rupanya hal ini juga jadi membuat mereka berdua tidak bisa berpatisipasi banyak dalam melakukan offense, karena masing-masing dari mereka justru saling melakukan defense yang sangat baik. Tapi hal tersebut justru dimanfaatkan oleh kapten tim dari Ballstar Jakarta, Bayu AKA Lunatic. Dengan pengalaman streetball nya yang sangat diakui di dunia streetball, dia berhasil mendapatkan poin baik dari POINT BREAKER atau dari lay-up under the basket. Beberapa assist juga berhasil didapatkannya, sehingga teammate nya berhasil mencetak beberapa poin. Sejak awal, tim Offsiders Batavia selalu tertinggal 2 atau 3 point. Tetapi tidak terlihat adanya ketegangan di antara pemain di tim ini. The rising star, Tri Wicaksono, berhasil mendapatkan poin juga untuk tim Offsiders Batavia lewat lay-up – lay-up cepatnya, sehingga skor yang sebelumnya tertinggal, akhirnya dapat dibuat seri oleh nya. Ketika waktu tersisa di bawah 10 detik, M. Arief Tidiawan AKA Sky Crappers berusaha mengungguli lawan lewat jumpshot nya, namun missed. Kemudian tersebut berhasil dimanfaatkan Bobo dari tim Offsiders Batavia dengan mendapatkan rebound yang langsung dipadukan dengan serangan fastbreak cepat, karena waktu hanya tersisa 5 detik. Kemudian di 3 detik terakhir, Bobo pun melakukan passing ke rekan se-tim nya, Tri, yang kemudian mencoba melakukan jumpshot di sisa 1 detik terakhir, tepat di depan penjagaan lawan. And then “BOOM!!!!” HE DROPPED THE BOMB RIGHT IN THE BASKET AND WON THE GAME!! Seluruh pemain Offsiders, baik Batavia atau Jakarta pun berteriak histeris merayakan kemenangan mereka. Para penonton pun banyak yang berhamburan dan berloncatan dari tempat duduk mereka, dan bahkan para judges pun sampai masuk ke dalam lapangan. IT WAS ONE HECK OF A GAME!! Dengan demikian, we all know that it’s going to be OFFSIDERS ALL FINAL!! Setelah penonton sempat dihibur oleh battle-battle lain, seperti B-Boy Battle, Rap Battle, dan Freestyle Battle, akhirnya pertandingan final pun dilaksanakan. Walaupun kita tahu bahwa ke dua tim yang akan bertanding di pertandingan final ini bisa dibilang “bersaudara”, akan tetapi, mereka tetap berjanji akan memberikan tontonan seru dan menarik bagi seluruh penonton yang hadir di lapangan ABC Senayan ini. Dan rupanya janji mereka bukan lah sembarang janji. Seluruh pemain Offsiders baik Jakarta ataupun Batavia, mulai saling menunjukkan skill mereka masing-masing, baik secara handler atau pun dunk. Anthony AKA Transformer dan Joe AKA Main Frame beberapa kali bergantian melakukan dunk-dunk spektakuler yang membuat penonton heboh. Tidak mau kalah, Tri Wicaksono dan Vavories Palopo juga beberapa kali berhasil menghantamkan bola ke ring lawan dengan variasi gaya dunk yang berbeda-beda. Skor pertandingan pun terlihat saling kejar-kejaran, akan tetapi, rupanya tim Offsiders Jakarta tetap menunjukkan bahwa mereka lah yang terbaik dari yang terbaik. Tim ini akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis, 46-40, dan sukses meraih gelar “BACK 2 BACK CHAMPIONS”!! Congratulations untuk Offsiders Jakarta dan Offsiders Batavia!!

Here is the summary of Jakarta Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Offsiders Jakarta
II: Offsiders Batavia

Rim Shaker:
I: Andi Pallawagau (Ball2Shine)
II: M. Firmansyah (Ballstar Jakarta)

Freestyle Contest:
I: Godbless
II: Flip Flop

Rap Battle:
I: Felix
II: Angga Tirta

B-Boy Battle:
I: East Elite Squad
II: Original Flava

Rookie:
Andi Pallawagau (Ball2Shine)

MVP:
Top Dunk: Iqbal AKA Uptown Boy (JSB 1)
Point Breaker: M. Firmansyah (Ballstar Jakarta)

City Selection Team:
Mohammad Dwiki Prakoso (JSB 1)
Matra Ardianus AKA Troube Maker (Ballstar Jakarta)
M. Arief Tidiawan AKA Sky Crappers (Ballstar Jakarta)
M. Firmansyah (Bicek) AKA Demolition (Ballstar Jakarta)
Erick Febrianda (9 PM)
Sandy Indrawan AKA Take Off (Ball2Shine)
Mohammad Tri Wicaksono (Offsiders Batavia)
Syaiful Sholeh Munawas (Offsiders Batavia)

Tidak ada komentar: