Selasa, 23 Agustus 2011

MC Hunt LA-LIGHT STREETBALL 2011

Yoww para MC di seluruh Indonesia, are you all ready for the LA Streetball MC Hunt 2011? DO YOU HAVE THE GUTS TO GRAB THE MIC AND ENTERTAIN PEOPLE? DO YOU HAVE THE ORIGINALITY AND ENERGY THAT YOU CAN BRING TO THE COURT? DO YOU HAVE THE GIFT TO MAKE FUN OF PEOPLE? DO YOU KNOW HOW TO WEAR LIKE A BALLER? THEN HERE’S YOUR CHANCE TO MAKE IT BIG AND EARN SOME FAME AND RESPECT, AND ESTABLISH YOURSELF AS ONE OF THE GREATEST LA STREETBALL MCs OF ALL TIME! Kalian para pencinta LA Lights Streetball, tentunya tau our own best MCs, P-Double dan Que. They are not only doing what they do best, but they do it with style! They entertain audience and players on the court! They help to LEVEL UP the game of LA Lights Streetball to the highest level! Nah, sekarang di antara loe semua di sini, ada yang pengen jadi seperti mereka gak? Atau mungkin, loe punya skill MC yang lebih dari mereka ini? Well, well, show us what you got then!! Syarat dan ketentuan: - Laki-laki, dengan umur sekitar 20-35 tahun - Memiliki pengetahuan yang baik tentang dunia basket - Mengetahui sejarah LA Lights Streetball, dan mengetahui siapa-siapa aja Allstars dan ex-Allstars nya - Register dan kirim FOTO + FORM PENDAFTARAN loe sebelum tanggal 30 Juli 2011 ke email: mchunt.la.streetball@gmail.com (Form Pendaftaran bisa didownload di bawah ini ) FORM-MCHUNT-LAS2011 Ikuti petunjuk di dalam FORM-MCHUNT-LAS2011 tersebut baik-baik, kemudian lengkapi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Mohon file doc.-nya di “SAVE AS” sbg Microsoft word 2003 ‘.doc’(bukan ‘.docx’), dan re-name file sesuai dgn petunjuk: contoh [ LAS-MCHUNT - Nama Pendaftar.doc ] And remember, panitia berhak menolak atau mengabaikan FORM-MCHUNT-LAS2011 yang tidak lengkap atau tidak sesuai persyaratan. So all you MCs, or maybe MC wannabes, do you think you have what it takes to be the next LA Streetball MC? Register diri loe sekarang, dan buktikan bahwa loe emang pantas untuk jadi ‘the next BIG thing’!!

Ali Budimansyah: Harus Ada Cara Untuk Memperbaiki Fundamental Basketball!

Apabila kita membicarakan mengenai sejarah dan perkembangan olahraga bola basket di Indonesia, sudah pasti kita tidak bisa melewatkan satu nama pemain yang dikenal sangat identik dengan dunia basket nasional, yaitu Ali Budimansyah. Pemain yang sangat hebat dan terkenal di tahun 90-an ini memang merupakan salah satu mantan pemain basket terbaik yang pernah ada di Indonesia. Pemain basket kelahiran 25 Desember 1975 ini memang sudah mencintai permainan bola basket sejak kecil, tepatnya sejak dirinya berumur 10 tahun. Dirinya sempat mendapat sebutan “Budi Jordan” oleh karena kehebatan bermainnya dan juga lompatannya yang sangat tinggi dan lama (hangtime). Adik kandung mantan pemain basket Nasional, Bambang Hermansyah ini telah meraih banyak prestasi dan keberhasilan dalam olahraga basket sejak masih duduk di bangku sekolah. Dia pernah menjuarai kompetisi streetball ternama di tahun 1992 dan 1995, yang kemudian membawa tim nya untuk dikirim ke luar negeri. Dia juga pernah meraih emas di PON tahun 1991 bersama tim DKI Jakarta. Selain itu, berbagai prestasi diraihnya juga di ajang Sea Games bersama tim Nasional Indonesia, termasuk terpilihnya dia sebagai salah satu Allstar Asia tahun 1998 di Taipei. HE IS JUST ONE OF A KIND!

“Jaman dia SMA dulu, itu lagi gokil-gokilnya!! Dia ngelakuin gaya-gaya permainan yang orang pada umumnya gak kepikiran untuk main kayak gitu..” ucap salah satu Judges kita, Denny AKA D-Rockz terhadap kehebatan Budi (nama panggilan Ali Budimansyah). “Dari SMP udah dilatih beban sama abangnya, dan udah bisa nge-dunk dan nge-fly.. Dia tiap hari selalu megang bola dan dribbling..” tambahnya.

Memang, panggilan “Budi Jordan” saat itu sangat tidak berlebihan. Kita tahu, di tahun 90-an, nama Michael Jordan (mantan pemain basket NBA – Chicago Bulls) juga sedang naik-naiknya. Dan di era yang sama, prestasi Budi pun sedang menanjak dengan gaya/style permainan yang “mirip” dengan style permainan Michael Jordan sendiri.

“Dia (Budi) benar-benar ada di jaman Michael Jordan lagi jaya-jaya nya.. Jadi orang benar-benar cari perbandingan saat itu..” ujar mantan Allstar Nasional LA Streetball tahun 2005-2007, Rico AKA Spin Boy. “Yang paling gak gue lupakan ialah saat dia berumur 17 tahun, dia masuk timnas.. Saat itu beberapa SMA Negeri diliburkan untuk menonton timnas di Senayan.. Gue menyaksikan dari TV merinding banget! Resmi gue setuju, dia Jordan Indonesia!” tambah Spin Boy dengan penuh semangat.

Well, tipe atau gaya permainannya memang banyak yang bilang mirip dengan Michael Jordan, yang memang merupakan pemain basket favoritnya. Akan tetapi, keahlian dalam melakukan dribble dan passing-passing gokil, dipelajarinya dari video-video permainan mantan pemain basket NBA lainnya, yaitu Magic Johnson (mantan pemain basket NBA – LA Lakers).

“Gue belajar gaya / style main itu dari video-video yang gue pinjam dari teman.. Gue banyak melihat skill dari Magic Johnson, dan Point Guard – Point Guard lain yang bermain di NBA..” jelas Budi mengenai gaya atau style permainannya.

Rupanya, tidak sedikit gaya-gaya permainannya tersebut dipakai oleh banyak streetballer di tanah air kita ini. Dari crossover cepatnya, passing-passingnya yang “no look”, dan “hangtime” nya dalam melakukan layup atau dunk. “Gaya crossover dan dribble nya selalu punya karakter streetball! Dan ciri khas atau flavor dribbling nya memang ‘streetball move’ banget!” ucap salah satu Judges lainnya, Baswan AKA Brother J. Dia benar-benar telah memberikan pengaruh besar dalam perkembangan dunia basket Indonesia. Dan saat ini, dirinya pun kembali ikut ambil bagian di dalam memajukan perkembangan streetball di tanah air kita ini, dengan harapan, bahwa seluruh streetballer di sini can learn basic and fundamental basket from the best!

“Gue udah 2 tahun menjadi Judge.. Di tahun pertama hanya menjadi guest Judge saja, tapi di tahun ini udah menjadi Judge tetap..” ucap Budi mengenai keaktifannya sebagai Judge LA Lights Streetball.

Lalu, bagaimana pendapat dia mengenai perkembangan streetball di Indonesia sendiri?

“Streetball berkembang seiring dengan perkembangan basket dunia yang mengandalkan speed.. Regenerasi streetball Indonesia sudah terlihat dalam 2 tahun terakhir ini.. Namun, harus ada cara untuk memperbaiki fundamental basketball nya..” jawabnya dengan yakin dan tegas.

Yup, memang benar, just like what everyone says, STREETBALL IS BASKETBALL! Jadi, basic dan fundamental basket tetap harus ada dan diterapkan dengan baik di dalam permainan streetball. Streetball bukan hanya selalu mengenai trick dan style yang bermacam-macam, akan tetapi harus tetap mengarah kepada dasar dari permainan basket itu sendiri.

10 kota Open Run LA Streetball telah dilewati Budi sebagai Judge di sepanjang tahun 2011 ini. Selain itu, pemain yang mengidolakan Rahmad AKA Invisible ini juga sempat menjadi salah satu pengajar di Streetball Camp yang diadakan di 2 kota, yaitu Surabaya dan Yogyakarta. Dan tanpa terasa, dalam 2 bulan lagi, kita akan sampai di babak Grand Final, di mana 10 tim City Selection akan kembali bertanding untuk menentukan “Who’s Da Greatest of All”. Tim City Selection dari kota mana yah yang kira-kira bakalan jadi juara tahun ini?

“Kandidat juara adalah tim Jakarta.. Namun, kekuatan tim Bandung dan Malang juga perlu dipertimbangkan.. Yang penting, semua streetballer harus punya fundamental basketball yang baik untuk menciptakan tricks dan style…serta harus BERANI ENJOY nanti mainnya!” ujarnya sambil menutup pembicaraan.

NBA Lockout: Where NBA Players “become” Streetball Players

Saat ini, para pecinta basket di seluruh dunia sedang dibuat sedih dan juga kesal karena kompetisi liga basket paling populer di dunia, yaitu NBA (National Basketball Association) sedang dalam proses Lockout. Hmm, apa sih maksudnya? “Lockout” di sini artinya bahwa NBA sedang menghentikan kompetisi dan latihan rutin mereka, dikarenakan adanya ketidaksepakatan antara manajemen tim-tim NBA dengan para pemainnya. Secara khusus, ketidaksepakatan ini mengenai perbedaan gaji atau bayaran para pemain yang begitu besar dibanding profit dari tim-tim itu sendiri. Singkatnya tim-tim tersebut mengalami kerugian. Satu jalan keluar yang diungkapkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menurunkan gaji atau bayaran pemain-pemain tersebut dan mengurangi segala pendapatan berlebih lainnya. Nah, selama kesepakatan itu belum terpenuhi, jangan harap seluruh pecinta basket di dunia bisa menyaksikan aksi-aksi para pemain-pemain ini di kompetisi NBA tersebut.

Tapi, mungkinkah pemain-pemain basket profesional yang GOKIL-GOKIL itu jadi berhenti basket begitu saja sambil nunggu tercapainya kesepakatan? Well, they love Basket Ball MORE THAN we think!! Banyak dari pemain-pemain ini yang akhirnya “melampiaskan” keinginan bermain basket mereka di liga-liga atau kompetisi lainnya, baik di Amerika sendiri atau di luar negeri, termasuk Asia. Namun, saat ini kita bukan untuk membahas para pemain yang akhirnya memilih main di liga-liga luar negeri tersebut, melainkan, kita akan membahas para pemain yang akhirnya beraksi menunjukkan skill mereka di dua kompetisi basketball/streetball ternama di Amerika yang bernama “GOODMAN LEAGUE” dan “DREW LEAGUE”.

Mungkin masih banyak dari para streetballer di sini yang belum tahu mengenai Goodman League dan Drew League ini. Goodman League pertama kali diadakan oleh Ervin Brady, Carlton Reed, dan Morty Hammonds pada tahun 1975. Pada saat itu, liga ini masih dinamakan “Barry Farms Community Basketball League”. Kemudian nama liga tersebut berubah menjadi Goodman League pada tahun 1980-an untuk menghormati salah satu warga di lingkungan Barry Farms tersebut, yaitu George Goodman. Liga yang diadakan di lapangan basket outdoor Barry Farms Dwelling ini menjadi sangat terkenal hingga sekarang. Setiap tahun, tepatnya saat musim panas, hampir setiap hari selalu diadakan pertandingan streetball. Gak cuma itu, pemain-pemain yang beraksi di liga inipun bervariasi, dari streetballer ternama sampai pemain profesional NBA. Sebut saja Special FX (Ball Up Streetball), Baby Shack (AND1 Streetball Player), A Whole Lotta Game (EBC Player), dan ada beberapa pemain profesional NBA, yaitu Kevin Durrant (OKC Thunder), John Wall (Wizards), Gilbert Arenas (Wizards), Ty Lawson (Denver), Sam Young (Memphis) dan masih banyak lagi.

Sedangkan Drew League sendiri, pertama kali diadakan oleh Alvin Willis di tahun 1973, di daerah South Central Los Angeles. Saat itu, Willis yakin dan percaya bahwa Drew League dapat membantu seluruh pecinta basket untuk mengembangkan talenta mereka, dan menjadi top player di lingkungan atau komunitas mereka. Berawal dari 6 tim yang bertanding, kemudian berkembang hingga harus dibatasi menjadi 20 tim saja. Bertempat di Charles Drew Junior High School, sekarang ini Drew League menjadi salah satu kompetisi basket terbesar di daerah tersebut, dan diketahui memiliki kompetisi terbaik antara streetballer, pemain universitas dan bahkan pemain basket profesional NBA. Nama-nama besar streetball yang sudah pernah bermain di Drew League ini adalah Homicide (EBC Player), Bad Santa (AND1 Streetball Player), dan beberapa pemain profesional NBA, yaitu Ron Artest (Lakers), Nick Young (Wizards), Demar DeRozan (Raptors), James Harden (OKC), Brandon Jennings (Bucks), Lebron James (Heat), dan masih banyak lagi bintang-bintang ternama lainnya.

Para jagoan-jagoan basket ini sangat menonjol dibanding pemain-pemain lainnya. Terutama para pemain basket profesional NBA, mereka sudah pasti selalu bergilir menjadi Top Scorer atau MVP di tim nya. Dan sudah tentu, ketika mereka berada di lapangan streetball, hype dan atmosfir permainan mereka pun menjadi “streetball banget”!! Gak percaya? Lihat beberapa klip dari Goodman League dan Drew League di bawah ini:

Goodman League:

Drew League:

Oh iya, denger-denger, tanggal 20 Agustus 2011 nanti, para Allstars dari Goodman League akan diadu dengan para Allstars dari Drew League. WOW??! Isn’t it COOL? Ini bakalan jadi pertandingan basket/streetball ter-GOKIL tahun ini nih. Just look at the roster, setiap tim bermaterikan bintang-bintang streetball dan NBA. Whew!! I couldn’t imagine how amazing the crowds are going to be.

So, mungkin hampir sama dengan tema dari kompetisi LA Lights Streetball tahun lalu, yaitu “Back To Da Street”, saat ini para pemain-pemain basket profesional ini kembali lagi ke dunia streetball, dimana sebagian dari mereka mungkin telah dibesarkan di situ. Dan apabila Lockout ini berlangsung cukup lama, sangat besar kemungkinan bahwa mereka akan bergabung dengan tim-tim streetball ternama seperti Ball Up Streetball atau AND1 Live Streetball, right?

Or, maybe, we should invite them to play at the Grand Final LA Lights Streetball next October?

Hmm, we’ll see about that! ;)

Source:

www.thegoodmanleaguelive.com

www.drewleague.com

www.youtube.com

www.ballislife.com

PUASA ALA ALLSTARS STREETBALL

Bulan ini merupakan bulan puasa, dimana kita harus menjaga pikiran, hati, emosi dan menjaga perbuatan. Tidak hanya itu, kita harus siap-siap bangun dini hari untuk sahur, menunda makan hingga maghrib, bangun dan tidur secara teratur. Bulan puasa ini memang memberikan pengalaman berbeda di banding bulan-bulan lainnya, nah, bagaimana sih puasa yang dilakukan Allstar kita?

Di sisi Handler ada Tosa a.k.a Show Off, Rahmad a.k.a Invisible, Maulana a.k.a Money Man, dan di sisi Dunker ada Iqbal a.k.a Uptown Boy, Gandi a.ka Nasty G sangat senang dan bersyukur bisa menjalani puasa di bulan Ramadhan ini. Walaupun puasa, para Allstar tetap beraktivitas seperti biasa, dan bahkan salah seorang dari mereka, Gandi a.k.a Nasty G mengatakan, “Jangan jadikan puasa sebagai halangan untuk beraktivitas, terutama latihan”. Yes, that’s rite!

Di bulan puasa ini, para All Star mempunyai tekad dan keinginan menjadi lebih baik seperti rajin shalat, lebih beriman, lebih sabar, dan lebih tenang. Dengan tekad dan keinginan yang seperti ini, mereka berharap supaya tidak hanya di bulan puasa ini saja mereka lebih baik, bahkan sifat-sifat ini nantinya dapat mereka implementasikan ketika mereka bertanding di lapangan. Tentu saja jika ingin diimplementasikan di lapangan, mereka harus tetap latihan supaya kemampuan mereka tetap stabil sampai Grand Final nanti. Mau tau tips and tricks dari para All Star untuk menjalani puasa? Kuncinya adalah tetap latihan, namun intensitas latihannya dikurangi. Seperti misalnya yang Tosa a.k.a Show Off lakukan pada pagi hari, ia hanya nge-gym, latihan shoot, ballhandling dan dribbling dengan porsi ringan, dan di sore hari ia ngabuburit dengan bermain basket sembari menunggu waktu berbuka puasa. Waktu yang paling efektif untuk para Allstar latihan adalah sore hari pukul 16.00 hingga pukul 18.00, setelah itu mereka berbuka puasa. Ternyata mereka gak hanya tetap latihan, tapi juga menjaga pola makan mereka, seperti yang Iqbal a.k.a Uptown Boy lakukan dengan mengkonsumsi suplemen dan susu di malam hari supaya lebih bugar menjalani puasa di siang hari.

Godaan malas latihan pastinya sering muncul, tapi para Allstar kita mampu mengatasinya dan menurut mereka itu semua tergantung dari niat tiap-tiap individu. Menurut Rahmad a.k.a Invisible, tidak ada yang namanya malas untuk latihan, yang ada hanyalah godaan untuk cepat-cepat berlatih di lapangan basket. Hebat kan para Allstar kita! Mereka gak pernah malas untuk latihan dan selalu semangat di bulan puasa ini. Ada yang mengatakan bahwa ketika sedang berpuasa, secara tidak langsung puasa malah dapat menambah semangat, is that true? Maulana a.ka Money Man berkata, “Menurut saya, semangat di bulan puasa ada benarnya, tapi tetap saja pasti tidak se-fit kita di hari-hari biasa, jadi harus bisa mengatasi hal ini dengan benar”.

So guys, Keep your SPIRIT for practicing in this fasting month!!

Go… Ballerz!

Streetball Camp Yogyakarta 2011

Streetball Camp Yogyakarta Sabtu, 11 June 2011, GOR Among Rogo

Yoww para ballers di kota Yogyakarta!! We have a great news for you all!

Yup yupp…program terbaru tahun ini, yaitu Streetball Camp, yang kemarin telah sukses diadakan di kota Surabaya, akan diadakan kembali bulan Juni 2011 ini di kota mu, Yogyakarta!! How awesome is that?

Buat kalian yang mungkin belum tahu, apa sih Streetball Camp itu, akan kita jelaskan lagi di sini. Streetball Camp merupakan satu program baru yang diadakan khusus bagi para pencinta streetball di tanah air, yang mungkin sebelumnya pengen banget belajar dan mendalami apa itu “streetball”, terutama di dalam kompetisi LA Lights Streetball. Di dalam camp ini, para ballers akan mendapat pengarahan mengenai “what streetball really is” dan juga sejarah nya di Indonesia, dan trik-trik singkat bagaimana mendapatkan point breaker secara sukses dan efektif. Dan gak hanya itu, loe semua bisa juga tanya-jawab ke pelatih / pembicaranya langsung, dan mempelajari lebih detail mengenai cara bermain streetball yang baik dan benar. Dengan diadakannya camp ini, diharapkan para ballers semua yang akan bermain di Open Run di kota nya masing-masing menjadi lebih siap, dan telah membekali diri nya dengan informasi-informasi penting, bahkan telah mempelajari beberapa trik-trik mudah dan cepat untuk mendapatkan point breaker. Yang pasti, gak akan ada rugi nya bagi loe semua untuk hadir dan mengikuti Streetball Camp ini. Nahh, sekarang siapa yang tertarik ikutan Streetball Camp di kota Yogyakarta tanggal 11 Juni 2011 nanti? Daftarkan diri loe sekarang juga!! Loe langsung aja download form di bawah ini:

kemudian lengkapi seluruh data dan informasi yang dibutuhkan. Abis itu, loe tinggal kirim form tersebut ke alamat email: lastreetball@mahakasports.com Streetball Camp ini dibuka untuk per-orangan, jadi gak usah takut kalau elo gak punya tim atau komunitas, karena di Camp ini, loe bisa ketemu/kenalan dengan banyak streetballer-streetballer lainnya, sambil belajar serta latihan bareng untuk LEVEL UP your game of Streetball!! Dan jangan lupa, kalau elo punya BOLA BASKET sendiri, boleh tolong dibawa juga ya! So, what are you waiting for? Go register yourself now!

Streetball Camp Surabaya 2011

Streetball Camp Surabaya Jumat & Sabtu, 22 & 23 April 2011, GOR Hayam Wuruk

Tahun ini merupakan tahun pertama diadakannya LA Lights Streetball Camp, dan Surabaya merupakan kota pertama yang beruntung menjadi tuan rumah acara ini. Banyak streetballer-streetballer handal yang dihasilkan dari kota ini, baik dunker ataupun handler. Dan kota ini juga memiliki komunitas streetball besar, yang sudah sangat dikenal di dunia streetball Indonesia, yaitu 031 Streetball. Jadi, sebenarnya, permainan streetball sudah sangat gak asing lagi di kota ini, akan tetapi, LA Lights Streetball tetap ingin memberikan sarana pelatihan dan penambahan pengetahuan, guna lebih memajukan lagi dan mengembangkan streetball di kota ini. Oleh karena itu, Streetball Camp pun diadakan.

Di hari pertama, yaitu hari Jumat, tanggal 22 April 2011 kemarin, Streetball Camp pun diadakan. Jumlah peserta nya cukup banyak, sekitar 50 orang, dan beberapa dari mereka sudah sering bermain di kompetisi LA Lights Streetball. Bahkan, ada beberapa peserta yang sebenarnya udah bisa dibilang “handal” dalam bermain streetball, akan tetapi, mereka mengatakan bahwa mereka tetap ingin belajar dari “ahli” nya. Benar-benar semangat LUAR BIASA!! Para pengajar di Streetball Camp ini memang bukan lah sembarangan orang. Mereka dipilih oleh karena pengetahuan dan pengalaman mereka yang sangat gokil di dunia streetball Indonesia. Mereka adalah Bung Hasani Abdulgani dari pihak Mahaka, yang telah sukses mengadakan event ini selama 6 tahun terakhir. Dan juga ada Mario dari pihak Djarum, Eboss (pelatih basket profesional), M. Rifky (mantan pemain basket nasional Indonesia), serta para juri dan streetballer kita, Denny AKA D’Rocks, Baswan Jembe AKA Brother J dan the one and only Richard AKA Insane. Mendengar nama-nama mereka, gak usah ragu lagi donk untuk belajar atau menambah pengetahuan dari mereka? :) Dari perkenalan, cerita sejarah, berbagi pengalaman, hingga praktek / contoh gerakan pun diberikan di dalam presentasi Streetball Camp. Materi Streetball Camp ini pun dibagikan juga kepada para peserta, guna dipelajari lagi ketika mereka udah balik dari camp ini. Terlihat raut muka puas dan senang di setiap peserta yang hadir, oleh karena bertambahnya informasi dan pengetahuan mereka mengenai streetball di Indonesia, khususnya LA Lights Streetball. Terlebih lagi, mereka juga diajarkan “5 Gerakan Streetball yang paling mudah dilakukan untuk memperoleh POINT BREAKER”!! Asik banget kan? It’s really a good way to start the upcoming Open Run! So for all of you who don’t get a chance to go to Streetball Camp, you better watchout of these dudes! ;) Hari ke-2 Camp gak jauh beda dengan hari pertama, hanya jumlah peserta nya agak lebih banyak, yaitu sekitar 70 orang. Bahkan, ada beberapa peserta hari pertama yang kemudian ikutan lagi di hari ke-2, karena masih penasaran untuk belajar lebih dalam lagi gerakan-gerakan streetball yang diajarkan oleh para pengajar. That’s what I call “Streetball Spirit”!! :D

Hasil Open Run Surabaya 2011

Open Run Surabaya, Sabtu & Minggu, 23 & 24 Juli 2011, Grand City Surabaya

[Day 1]

Finally, the last Open Run of 2011, but surely not the least, is about to begin! Kota yang akan menjadi tuan rumah Open Run terakhir kali ini adalah kota Surabaya, atau yang lebih dikenal sebagai “The City of Heroes”. Apabila mendengar nama kota Surabaya, pasti identik dengan 3 digit number “031”. Memang, kode area telepon untuk kota Surabaya adalah “031”, tapi, “031” yang dimaksud di sini bukan lah kode tersebut, melainkan komunitas streetball terbesar di kota pahlawan ini, yaitu “031 Ballers”. Komunitas yang awalnya terbentuk tahun 2004 ini, selalu berpatisipasi di kompetisi LA Lights Streetball sejak pertama kali diadakan. Beberapa kali gelar juara Open Run direbutnya secara berturut-turut, akan tetapi, tahun 2010 lalu, tim ini harus puas berada di posisi Runner-up karena berhasil dikalahkan oleh tim asal Bali, B’Ballaz Bali. Dan sepertinya, tahun ini, mereka berencana tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, dan akan melakukan segala cara untuk dapat menjadi juara di Open Run kali ini.

Sama hal nya dengan tim juara B’Ballaz Bali, rupanya mereka juga sangat prepared dan berencana untuk mendapatkan gelar “Back 2 Back” Champions tahun ini. Tim yang dimotori oleh salah satu Allstar Nasional kita, Picko AKA Steroidz, akan mengerahkan segala kemampuan mereka, untuk dapat memberikan yang terbaik bagi kota Bali, walaupun kota tersebut belum pernah terpilih sebagai kota Open Run. Yang pasti, Picko sudah banyak belajar dari pengalaman Roadshow nya bersama para Allstar Nasional dan para Judges, dan dia akan menerapkan pola latihan dan taktik nya tersebut ke timnya itu sendiri. Dan gak cuma itu, tahun ini, tim B’Ballaz Bali diperkuat oleh seorang ballers asal New Zealand yang bernama Brad. Brad merupakan salah satu founder dari website streetball terkenal, dan dia sudah cukup lama berkecimpung di dunia streetball. Tahun 2007 lalu, Brad pernah ikut bermain di Grand Final LA Lights Streetball sebagai bintang tamu perwakilan dari website streetball nya tersebut. Dan rupanya, tahun ini, dia sangat berniat untuk bermain di kompetisi LA Lights Streetball, dan tim B’Ballaz Bali pun menjadi pilihan timnya, karena dia kenal dengan beberapa orang di tim tersebut. So Surabaya, you guys better watchout of this team!

Sejak pagi, lapangan LA Lights Streetball Open Run Surabaya yang bertempat di area parker Grand City Mall sudah diramaikan oleh para penonton dan juga pemain. Seperti biasa, di hari pertama ini, seluruh pemain dari masing-masing tim memang diharuskan hadir untuk daftar ulang nama dan tim mereka masing-masing. Apabila ada satu atau lebih pemain yang tidak hadir, maka tim tersebut akan mendapatkan penalty yang berupa pengurangan poin/skor di pertandingan pertama mereka. Satu pemain tidak hadir sama dengan minus 2 poin di pertandingan pertama mereka. Jadi buat para ballers yang mungkin tidak menganggap serius akan hal ini, ya nantinya kalian lah yang akan rugi sendiri. You guys better come prepared!

Pertandingan demi pertandingan berlangsung seru dan menarik. Selain 031 dan B’Ballaz Bali, beberapa tim lain yang bermain sudah tidak asing lagi nama nya, dan mereka sudah cukup sering berpatisipasi di kompetisi streetball terbesar di Indonesia ini. Sebut saja Black Ghost (Black Sopranos), DOBS Legends, D’ancient Ballers, dan Masa Depan 911. Tim “Masa Depan” sendiri sebenarnya memang bukan berasal dari kota Surabaya ini, akan tetapi, mereka bergabung dengan tim DOBS 911, sehingga menggunakan nama “Masa Depan 911. Tim ini dilatih oleh salah seorang streetballer ternama, Richard AKA Insane, dan bermaterikan streetballer-streetballer handal. Salah satu pemain di tim ini adalah Roland AKA Anything U Need, yang merupakan mantan Allstar Nasional tahun 2007. Di pertandingan pertama mereka melawan Lil’ Retropolis, sangat disayangkan bahwa skor mereka harus dikurangi 16 poin, karena 7 pemain mereka tidak dapat hadir pada saat daftar ulang di pagi hari. Akan tetapi, rupanya mereka tidak ingin kalah begitu saja, dan sempat berhasil mengungguli balik lawan mereka dengan skor 8-6. Namun akhirnya, mental pun berbicara. Menjelang akhir pertandingan, rupanya tim Masa Depan 911 tidak dapat mempertahankan keunggulan tersebut. Skor pertandingan yang sempat seri, akhirnya dimanfaatkan tim Lil’ Retropolis untuk membalikkan momentum, hingga akhirnya mereka unggul 1 bola dan berhasil memenangkan pertandingan melawan tim Masa Depan 911. Raut muka kusut dan kaget terlihat di muka pemain-pemain tim Masa Depan 911, akan tetapi, salut kepada mereka sudah BERANI ENJOY untuk bermain di lapangan LA Lights Streetball ini. Keep your heads up, ballers!

Seluruh pertandingan di babak penyisihan hari pertama ini pun terlewati dengan baik dan lancar, tanpa ada halangan atau gangguan apa pun. Seluruh penonton yang hadir untuk menyaksikan Open Run ini pun terlihat puas dan terhibur akan permainan jagoan-jagoan streetball di kota Surabaya ini. Total sebanyak 8 (delapan) tim akan kembali bermain di hari ke dua besok, dan mereka adalah DOBS Legend, 031 Souljah, Lil’ Heroes, Black Ghost, D’ancient Ballers, West Star, 031 Junior, dan juara bertahan B’Ballaz Bali.

Sama seperti di kota Open Run sebelumnya, yaitu Yogyakarta, legenda hidup streetball Amerika, Grayson Boucher AKA The Professor turut hadir kembali meramaikan Open Run hari pertama di kota Surabaya ini. Walaupun dia tidak menunjukkan aksi-aksi streetball nya di lapangan, tapi dia sempat berinteraksi dengan para penonton dan juga pemain di lapangan, serta berbagi pengalamannya sebagai salah seorang streetballer dunia ternama. Seluruh penonton dan pemain yang hadir saat itu terlihat sangat surprise campur senang, dengan kehadiran Fess (nama panggilan The Professor) di lapangan.

[Day 2]

Hari ke 2 Open Run kota Surabaya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh para insan streetball di seluruh kota ini. Terlihat dengan begitu banyak nya penonton/pendukung yang telah memadati lapangan LA Lights Streetball di area parkir Grand City Mall, dan para pemain yang telah siap untuk segera beraksi di lapangan tersebut. Sebanyak 8 (delapan) tim akan kembali bermain di hari ke 2 ini, dan mereka adalah DOBS Legend, 031 Souljah, Lil’ Heroes, Black Ghost, D’ancient Ballers, West Star, 031 Junior, dan B’Ballaz Bali.

Tim 031 Junior, yang pada kenyataannya diperkuat oleh pemain-pemain yang sebenarnya sudah tidak “junior” lagi di dunia streetball Indonesia, harus melewati pertandingan seru dan menegangkan di babak 8 besar ini. Melawan tim West Star, skor kedua tim sangat ketat dan saling kejar-kejaran. Hingga waktu tersisa di bawah 2 menit di babak ke 2, skor kedua tim adalah sama, yaitu 7-7. Namun, berkat skill dan pengalaman jagoan-jagoan streetball komunitas 031 Ballers ini, Joshua AKA Tsunami, Gundul AKA Ill Loco, Willy AKA Lowblood, serta pemain-pemain 031 Junior lainnya, akhirnya mereka berhasil memenangkan pertandingan dan unggul 1 angka terhadap tim lawan mereka, West Star. WOW!! What a close game!! Rupanya 031 Junior menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak berhenti sampai di sini, dan dengan demikian, mereka berhasil melaju ke babak semifinal.

Di babak semifinal pertama, tim yang bermain adalah tim B’Ballaz Bali melawan tim 031 Souljah. Di dalam pertandingan ini, tim B’Ballaz Bali tidak begitu menemukan halangan/rintangan yang berarti. Sepertinya Picko dan kawan-kawan terlalu kuat untuk melawan tim 031 Souljah. Hingga akhirnya, tim B’Ballaz Bali pun berhasil memenangkan pertandingan dan melaju ke babak final untuk yang ke 2 kali nya dalam 2 tahun ini. Apakah mereka akan mengulang prestasi mereka kembali tahun ini? Well, we’ll see about that!

Di babak semifinal lainnya, tim 031 Junior rupanya juga tidak menemukan halangan/rintangan berat dari tim lawan, Black Ghost. Walaupun ke 2 tim sudah saling kenal dan saling mengetahui skill serta kemampuan masing-masing, rupanya tim yang dimotori Tsunami dan Ill Loco ini tetap unggul di dalam permainan mereka, hingga akhirnya mereka pun berhasil menundukkan tim Black Ghost. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa ke 2 tim yang bermain di babak final tahun ini sama dengan ke 2 tim yang bermain di babak final tahun lalu, yaitu B’Ballaz Bali dan 031 Junior (tahun lalu memang bukan bernama 031 Junior, tapi pemain-pemainnya sama).

Pertandingan final Open Run kota Surabaya pun dimulai. Ke 2 tim yang bertanding, baik itu B’Ballaz Bali atau 031 Junior, saling berusaha menghancurkan pertahanan lawan dan mencetak skor. Dari tim 031 Junior, Joshua dan Willy saling memperlihatkan speed dan kemampuan ball-handling mereka. Sedangkan dari tim B’Ballaz Bali, Edhie, Picko dan Brad saling memperlihatkan kekuatan serta basic fundamental basket mereka. They were just too strong!! Di akhir babak pertama, tim B’Ballaz Bali berhasil unggul dengan skor cukup jauh, 14-6. Ketika babak 2 berlangsung, tidak banyak perubahan yang terjadi. Tim B’Ballaz Bali tetap menunjukkan taring mereka dan berhasil menghancurkan pertahanan lawan beberapa kali. Picko AKA Steroidz terlihat UNSTOPPABLE dengan crossover dan finishing nya ke ring lawan. Skor ke 2 tim pun semakin jauh hingga menjelang akhir pertandingan. Tidak banyak yang bisa dilakukan tim 031 Junior untuk membalikkan keadaan tersebut, namun sebaliknya, mereka tetap BERANI ENJOY dan menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada setelah berhasil ditundukkan oleh tim B’Ballaz Bali dengan skor 30-17.

Congratz B’Ballaz Bali!! You guys are the “Back 2 Back” Champions of LA Lights Streetball Surabaya Open Run 2011.

Here is the summary of Surabaya Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: B’Ballaz Bali
II: 031 Junior

Rim Shaker:
I: Brad
II: Roland AKA Anything U Need

Freestyle Contest:

I: D’Famous Spineard
II: House Cat Ballers

Rap Battle:
I: Ill Loco
II: Bonky

B-Boy Battle:
I: Little Breakin
II: Seven Soulz

Rookie:
Dwi Yudianto AKA Lil’ Tsunami (Lil’ Heroes)

MVP:
Top Dunk: Eko Sasmito AKA E-Flava (031 Junior)
Point Breaker: Edhie (B’Ballaz Bali)

City Selection Team:
Fandy Tryawarman (031 Souljah)

Willy Christ Richard AKA Lowblood (031 Junior)

Eko Sasmito AKA E-Flava (031 Junior)

Ary AKA Oplonk (B’Ballaz Bali)

Brad (B’Ballaz Bali)

Dypa (B’Ballaz Bali)

Nanang Seminar Efendi AKA Arwah (Black Ghost)

Muhamad Irman (West Star)

Hasil Open Run Yogyakarta 2011

Open Run Yogyakarta, Sabtu & Minggu 16 & 17 Juli 2011, UPN

[Day 1]

Beberapa orang menyebutnya sebagai kota Keraton, ada juga yang mengenalnya sebagai ’kota gudeg’, apapun itu sebutan yang diberikan bagi kota Yogyakarta, yang pasti kota ini merupakan salah satu kota yang memiliki komunitas streetball terbesar di Indonesia. Sebut saja Faballous, DIMA Streetball, Ballstar Yogya dan masih banyak lagi komunitas lainnya yang terbentuk di Yogyakarta kurang lebih dalam 2-3 tahun terakhir. Terlebih lagi, jagoan-jagoan freestyle banyak yang berasal dari kota ini, dan yang tahun lalu juga mendominasi freestyle contest di Grand Final, yaitu Kingdom Freestyle. Yup yup, Kingdom Freestyle merupakan komunitas freestyle terbesar di Yogyakarta, mungkin juga di Indonesia, karena hampir tiap tahun, tim ini mengirimkan 4-5 tim secara bersamaan, dan setiap tim memiliki kualitas yang sangat baik. Yogyakarta memang pantas disebut juga sebagai salah satu kotanya para streetballer dan freestyler Indonesia. Memang benar, selama 6 tahun berturut-turut, kota Yogyakarta tidak pernah luput untuk menjadi tuan rumah dari kompetisi streetball terbesar di Indonesia ini.

Hal spesial yang selalu ada di Open Run kota Yogyakarta ini adalah penontonnya yang selalu memadati area lapangan Open Run sejak pagi hari. Kompetisi ini selalu diminati baik oleh para streetballer atau hanya penonton biasa. Terbukti dari penuhnya lapangan parkir Kampus UPN Veteran sejak pagi hari, dimana kompetisi ini diadakan. Beberapa muka-muka baru pun menghiasi lapangan streetball kali ini, dan banyak dari mereka yang dari awal sudah menunjukkan kemampuan masing-masing.

Streetballer yang terlihat paling menonjol dan BANYAK sekali fans nya, adalah Mara AKA Baby Showtime, yang berasal dari tim DIMA Streetballer 1. Tahun ini dia memperlihatkan kemajuan skillnya yang berkembang pesat, terutama fundamental basketnya. Tidak sedikit trik-trik streetball digunakannya untuk mendapatkan POINT BREAKER–POINT BREAKER dahsyat dan gokil yang membantu timnya untuk memenangkan setiap pertandingan.

Sedangkan untuk tim-tim unggulan yang bertanding hari ini juga telah menunjukkan kebolehannya sejak awal. Tim-tim seperti Ballstar Yogya 1, SHAQ Streetball 1, Faballous Streetball 1 & 2, berhasil mengalahkan lawan-lawannya di babak penyisihan hari pertama ini, sehingga membawa mereka untuk melaju ke babak 8 besar di hari ke 2 besok. Selain ke 4 tim tersebut, tim Black Freak Ballers, Exhaust Perwira Streetball, Dimanja Vidic 1, dan Famous Ballers School pun berhasil lolos di hari pertama ini, dan akan kembali bertanding di hari ke 2 besok.

Ada sedikit yang berbeda di hari pertama ini, yaitu menjelang akhir acara, ketika para Allstar Nasional bersiap-siap untuk sedikit memberikan “teaser” kepada para penonton, salah satu legenda hidup streetball yang bernama Grayson Boucher AKA The Professor HADIR DI LAPANGAN! GOKIL GAK TUH?? Para penonton pun dibuat heboh dan menggila hanya dengan melihat kehadirannya di lapangan. Akan tetapi, kali ini, Fess (panggilan dari The Professor) tidak akan menunjukkan skillnya. Dia malah sangat excited untuk melihat para Allstar Nasional kita untuk bermain menunjukkan kebolehan-kebolehan mereka. Fess pun duduk di tenda juri menyaksikan “teaser game” dari para Allstar hingga selesai.

[Day 2]

Hari ke 2 Open Run Yogyakarta tahun ini dimulai pukul 1 siang, akan tetapi, sejak pukul 11 siang, area lapangan parkir Kampus UPN Veteran Yogya sudah dipenuhi oleh para streetballer freak yang sudah gak sabar untuk bermain atau sekedar menyaksikan jagoan-jagoan mereka bertanding. Hari ini, kompetisi sudah memasuki babak 8 besar, dan 8 tim yang berhasil lolos untuk bermain kembali hari ini adalah tim Ballstar Yogya 1, SHAQ Streetball 1, Faballous Streetball 1, Faballous Streetball 2, Black Freak Ballers, Exhaust Perwira Streetball, Dimanja Vidic 1, dan Famous Ballers School.

Juara bertahan LA Lights Streetball tahun lalu, yaitu tim Ballstar Yogya1, adalah salah satu tim kandidat juara, karena memiliki materi komplit. Tim yang dimotori oleh pemain dan juga handler yang sudah tidak asing lagi di dunia streetball, yaitu Mario AKA I’ll See U There, tidak memiliki kesulitan berarti dalam menghadapi lawan-lawannya. Di hari ke 2 ini pun, tim Ballstar Yogya 1 juga melakukan hal sama, tim demi tim mereka kalahkan dengan perbedaan skor yang cukup jauh. Walaupun I’ll See U There sendiri sudah tidak begitu sering lagi melakukan trik-trik streetball, akan tetapi assist-assistnya seringkali membuat rekan setim nya mendapatkan point, baik lewat lay up, shoot atau pun DUNK!! Dunker andalan mereka, Bagus Santosa, yang tahun ini semakin gokil dan tampil memukau dengan dunk-dunk in your face nya, berhasil menjadi ”Top Dunker” di Open Run kali ini.

Salah satu tim underdog yang awalnya tidak diperkirakan akan melangkah jauh, ternyata sukses lolos ke babak final dan berhadapan dengan tim Ballstar Yogya 1, adalah tim SHAQ Streetball 1. Tim yang di hari sebelumnya juga telah menunjukkan kekuatan mereka dan tidak terkalahkan, dimotori oleh handler cepat mereka, M. Feldi Syafaat AKA Da’ Famous, yang tahun ini terpilih sebagai Rookie. Tim SHAQ Streetball 1 ini merupakan tim yang berasal dari komunitas freestyle besar di Yogyakarta, yaitu Kingdom Freestyle.

Awalnya, pertandingan final berlangsung cukup seru. Kedua tim seringkali menunjukkan kemampuan-kemampuan dalam meng-handle bola dan melakukan dunk-dunk yang spektakuler! Tapi semua penonton yang berada di lapanganpun tahu, bahwa materi basic basket dan fundamental dari tim Ballstar Yogya 1 lebih baik dan lebih kuat, terlebih lagi beberapa pemain Ballstar memiliki fisik yang lebih baik dari pemain-pemain SHAQ Streetball. Akan tetapi, hingga akhir pertandingan, tim SHAQ Streetball 1 tetap BERANI ENJOY dengan menujukkan skill terbaik mereka, dengan mendapatkan beberapa POINT BREAKER, dan poin-poin lainnya, seakan mereka gak mau kalah begitu saja. And in the end, tim Ballstar Yogya 1 dapat meyakinkan seluruh insan streetball di kota Yogyakarta bahwa merekalah yang terbaik dengan mengalahkan tim SHAQ Streetball 1 dengan skor 35-21.

Well well, congratz to both team! You guys have shown the best and BERANI ENJOY!

Here is the summary of Yogyakarta Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Ballstar Yogya 1
II: SHAQ Streetball 1

Rim Shaker:
I: Wega
II: Indra

Freestyle Contest:
I: Kingdom Clan
II: Kingdom Freestyle FNT

Rap Battle:
I: Dena
II: Koko D’Stiko

B-Boy Battle:
I: Carbon Crew
II: Illusions Crew

Rookie:
M. Feldi Syafaat AKA Da’ Famous (SHAQ Streetball 1)

MVP:
Top Dunk: Bagus Santosa (Ballstar Yogya 1)
Point Breaker: Mara AKA Baby Showtime (DIMA Streetball 1)

City Selection Team:
Mara AKA Baby Showtime (DIMA Streetball 1)

Mario Yohakim AKA I’ll See U There (Ballstar Yogya 1)

Permadi Ario Damar (Ballstar Yogya 1)

Danur AKA Speedy G (Black Freak Ballers)

Avis AKA 911 (Black Freak Ballers)

Tri Juniyanto AKA Stronghold (SHAQ Streetball 1)

Bagus Santosa (Ballstar Yogya 1)

Abdul Karim Bawazier AKA The Terrorist (Faballous Streetball 2)

Hasil Open Run Bandung 2011

Open Run Bandung, Sabtu & Minggu 9 & 10 Juli 2011, Gedung Sate

[Day 1]

Apa yang paling diingat oleh para streetballer ketika mendengar kota ”Bandung”? Apalagi selain, ”Future Streetball”. Yup, Future Streetball merupakan salah satu komunitas streetball terbesar di Indonesia, dan sudah menghasilkan sekian banyak streetballer-streetballer berbakat yang selalu berprestasi di dalam kompetisi LA Lights Streetball ini. Salah satu pendiri nya merupakan jagoan streetball ternama, dan juga merupakan salah satu sesepuh streetball Indonesia, yaitu Richard AKA Insane. Walaupun saat ini Insane sudah tidak aktif lagi di tim ini, akan tetapi jasa dan usaha nya tidak bisa dilupakan begitu saja. Insane merupakan salah satu faktor utama yang membuat nama Future Streetball bisa menjadi besar, sukses dan terkenal hingga saat ini. Tahun ini, tim Future Streetball mengirimkan 2 tim, yaitu Future Streetball 1 dan Future Streetball 2. Sejak Open Run LA Lights Streetball diadakan pertama kali di kota ini tahun 2005 lalu, tim Future Streetball selalu keluar menjadi Juara. So we all can say, they are UNDEFEATED for 6-years in a row! Dan tahun ini, mereka kembali memiliki niat menjadi juara untuk yang ke 7 kali nya.

Agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tim Future Streetball kali ini menjadi ”terpecah belah”. Yup, di tahun-tahun sebelumnya, kita tahu bahwa tim Future Streetball 1 selalu berisikan streetballer-streetballer inti tim ini, yaitu Rico AKA Haleluya, Nico AKA Complicated, Imam, Acong, Gaby AKA High Voltage, dan Delano AKA Trailer. Namun tahun ini, beberapa pemain inti mereka ini dibagi ke dalam 2 tim, yaitu tim Future Streetball 1 yang bermaterikan Gaby, Imam dan Allstar Nasional kita, Rico AKA Haleluya. Sedangkan tim Future Streetball 2 memiliki squad pemain yang dipimpin oleh 3 pemain lama mereka yaitu Delano, Nico dan Acong.

”Memang mereka cukup berani bisa ngebagi jadi 2 tim gini, karena mau gak mau, kekuatan mereka bisa dibilang jadi agak terpecah juga..” ucap salah satu Judge, Baswan AKA Brother J. Namun kita tahu, bahwa seluruh pemain-pemain lama ini juga akan diback-up oleh teammate-teammate mereka yang secara skill individual sudah gak usah diragukan lagi. Bahkan, untuk tim Future Streetball 2, dilengkapi dengan 2 pemain basket profesional Indonesia, yaitu Walle dan Nico Donnda. WHEW!! These two teams really ARE prepared!

Selain itu, Open Run kali ini juga akan diramaikan oleh tim-tim streetball ternama lainnya, yang pasti udah gak asing lagi terdengar di telinga kita. Sebut saja tim Ballstar Bandung, 8 PM, D’Vasto Ballers Bandung, Phoenix (Runner-up tahun 2010), dan tim Masa Depan Basketball yang sudah jauh-jauh datang dari Jakarta. Tim Masa Depan Basketball ini sendiri akan dilatih oleh Insane sendiri, yang juga merupakan pendiri & leader dari tim tersebut.

Sejak pagi, Open Run yang diadakan di area Gedung Sate ini sudah dipenuhi oleh para penonton dan juga insan-insan streetball di kota ini. Pertandingan demi pertandingan pun berlangsung cukup seru. Beberapa tim menunjukkan skill mereka masing-masing untuk dapat lolos di hari pertama ini. Beberapa tim memang terlihat sangat menonjol, karena dipenuhi oleh streetballer-streetballer handal. Salah satu tim yang cukup menarik perhatian para penonton dan juga para juri adalah tim Universal Bandung. Nama ”Universal” merupakan nama tim yang berasal dari kota Medan. Tim ini juga sudah melahirkan jagoan Allstar Nasional kita 3 tahun berturut-turut, Lana AKA Money Man. Akan tetapi, tim Universal Bandung ini tidak sepenuhnya merupakan pemain yang berasal dari kota Medan, hanya sebagian besar saja. Tim yang dimotori oleh handler gesit mereka, Iksan AKA Lil’ Mighty, dan dunker mereka, Yudha, satu per satu tim lawan mereka pun tumbang di babak penyisihan hari pertama ini. One of the biggest upset was when tim Ballstar Bandung lost to them. Tim ini langsung menjadi sorotan utama karena berhasil mengalahkan salah satu tim unggulan di kota Bandung ini.

Tim lainnya yang juga merupakan tim unggulan tahun ini adalah tim Phoenix. Beberapa pemain di tim ini berasal dari kota Jakarta, dan beberapa di antaranya merupakan Juara Nasional di Grand Final tahun 2010 lalu, yaitu Yudi Toper dan Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious. Walaupun tim ini hanya bermain 1 kali di hari pertama ini, namun mereka sudah menunjukkan kekuatan mereka dengan mengalahkan lawan mereka dengan cukup telak. Yang pasti, niat mereka hanya 1, yaitu ingin membalaskan dendam tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk mengalahkan tim Future Streetball.

Di akhir Open Run hari pertama di kota Bandung ini, 8 tim terbaik pun berhasil lolos untuk bermain lagi di hari ke 2 besok. Mereka adalah tim Future Streetball 1, Future Streetball 2, Phoenix, Universal Bandung, Masa Depan, Future Warriors, Pokemon dan B-Project.

[Day 2]

Hari ke 2 Open Run di kota Bandung dimulai agak siang. Akan tetapi, karena letak lapangan berada di salah satu pusat keramaian kota ini, sejak pagi, sudah banyak orang yang mengitari area lapangan, walaupun hanya sekedar melihat-lihat atau foto-foto. Bahkan, sudah terlihat beberapa orang yang dengan setia duduk di bangku penonton sambil menunggu acara dimulai. Memang, aura streetball di kota Bandung ini terasa sangat besar. Terlihat sangat banyak pencinta-pencinta streetball dari segala umur yang turut meramaikan Open Run LA Lights Streetball ini.

Pertandingan di hari ke 2 ini sudah masuk ke babak perempat final. Di pertandingan perempat final pertama, tim Future Streetball 1 berhasil mengalahkan tim Masa Depan Basketball, dan di pertandingan kedua, tim B-Project juga berhasil memenangkan pertandingan dengan mengalahkan tim Pokemon. Di pertandingan ketiga, yang mempertemukan tim Future Warriors dengan tim Universal Bandung, berlangsung cukup sengit. Kedua tim terlihat tidak mau kalah, dan saling menunjukkan kebolehan masing-masing. Iksan dengan kecepatan kaki dan dribble nya, bersaing melawan handler yang tak kalah cepatnya, yaitu Ricardo Orlando. Di samping itu, eks pemain basket profesional, Gugi Ginanjar, beberapa kali terlihat berhasil menerobos pertahanan lawan dengan power drive nya. In the end, Future Warriors pun berhasil me-maintain keunggulan mereka hingga akhir pertandingan dan berhasil mengalahkan tim Universal Bandung.

Pertandingan ke 4 di babak perempat final ini bisa dibilang sebagai salah satu pertandingan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton yang hadir di lapangan LA Lights Streetball di Gedung Sate, Bandung. Why is that? Ya, karena di pertandingan ini, akan mempertemukan salah satu “pecahan” tim juara bertahan, Future Streetball 2, dengan runner-up tahun lalu, Phoenix. Detik demi detik, menit demi menit dan babak demi babak pun berlangsung sangat seru. Para penonton pun terlihat sangat antusias dalam menyaksikan pertandingan penentuan ini. Tentu saja, hampir seluruh penonton di lapangan Gedung Sate ini membela tim streetball kebanggaan kota mereka, yaitu Future Streetball 2, sehingga banyak sekali dukungan yang diberikan kepada tim ini. Lain hal dengan tim Phoenix, sedikit sekali penonton atau pihak-pihak yang mendukung tim ini, oleh karena pada dasarnya, pemain-pemain dari tim Phoenix sendiri merupakan pemain-pemain ”straight basket”, dan jarang sekali menunjukkan trik-trik atau style-style streetball. Nico Donnda, yang juga merupakan pemain dari tim basket profesional, Panasia Bandung, terlihat beberapa kali mencoba mencetak angka lewat drive-drive ke dalam menembus pertahanan tim Phoenix. Tapi memang cukup diakui, tim Phoenix memiliki defensive skill yang SANGAT baik, sehingga terlihat cukup banyak turnover yang dibuat oleh para pemain Future Streetball 2. Sebaliknya, tim Future Streetball 2 tidak begitu baik dalam melakukan penjagaan, sehingga beberapa kali, jagoan mereka Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious dan Yano berhasil menghancurkan pertahanan lawan dan mencetak angka. Pengalaman, dan juga mental bertanding di lapangan LA Lights Streetball sangat dibutuhkan di pertandingan ini, dan kedua hal tersebut terlihat sangat dimiliki oleh tim Phoenix. Mereka berhasil mengungguli skor lawan sedikit demi sedikit dan me-maintain alur pertandingan. Sangat berbeda dengan tim Future Streetball 2, kekesalan dan tingkat emosi yang sangat mendalam di dalam diri masing-masing pemain membuat permainan mereka menjadi sangat buruk dan tak terkendali. Alhasil, tim Phoenix pun berhasil mengalahkan tim Future Streetball 2 dengan skor yang cukup jauh, 20-6. Dengan demikian, tim Phoenix berhasil lolos ke babak semifinal bersama dengan tim Future Streetball 1, Future Warriors dan B-Project.

Di babak semifinal pertama, tim Future Streetball 1 akan bertanding melawan tim Future Warriors. Bisa dibilang, pertandingan ini merupakan pertandingan “persaudaraan”, karena memang kedua tim berasal dari komunitas yang sama, yaitu Future Streetball. Mereka terlihat bermain dengan sangat enjoy, dan saling menunjukkan skill masing-masing. Di pertandingan ini, Allstar Nasional kita, Rico AKA Haleluya terlihat cukup banyak mendapatkan POINT BREAKER lewat trik-trik nya dalam menipu dan melewati lawan. Rico dan tim Future Streetball 1 pun akhirnya berhasil leading dari awal sampai akhir, dan memenangkan pertandingan dengan skor tipis, 33-27.

Di pertandingan semifinal kedua, tim Phoenix terlihat tidak begitu mengalami perlawanan yang sangat berat dari tim B-Project. Memang bisa dibilang, dari segi skill, tim Phoenix unggul baik secara individual atau pun secara tim. Namun, walaupun begitu, tim B-Project tetap berani enjoy dan mengerahkan seluruh kemampuan mereka di pertandingan ini. Hingga akhir babak ke 2, tim Phoenix terlihat sangat menguasai pertandingan dan akhirnya berhasil mengalahkan tim B-Project dengan skor yang cukup jauh.

And here we go again! The game that everyone were waiting for, the Final Game! Pertandingan final ini, bisa dibilang “De Javu”, karena sama seperti tahun lalu, di pertandingan final ini akan mempertemukan dua tim streetball terkuat di kota Bandung ini. Tim Phoenix, yang di babak perempat final baru saja mengalahkan tim kuat, Future Streetball 2, akan kembali bertemu dengan tim Future lainnya, yaitu tim Future Streetball 1. So, will Phoenix go ALL DA WAY and win this championship, or will Future Streetball 1 have their “revenge” and defend their title? Let’s find out!!

Sejak tip-off, pertandingan berlangsung sangat keras, sengit dan saling “menjatuhkan”. Segala cara digunakan kedua tim untuk dapat menjatuhkan mental lawan masing-masing, baik dengan trik-trik streetball, atau permainan “straight basket”, atau bahkan trash talk yang dapat membuat mental lawan down. Setiap poin didapat dengan cara yang tidak mudah dan perlu usaha extra. Walaupun pertandingan berlangsung seru dan keras, para pemain di lapangan ini tetap terlihat enjoy dan bermain sportif. Skor pertandingan saling kejar-mengejar, dan di dalam pertandingan ini, semua pemain bisa mencetak skor. Hingga pertandingan sudah memasuki babak ke 2, skor pertandingan terlihat imbang. Kedua kubu terlihat cukup kelelahan, akan tetapi tetap harus fight untuk menjaga pride masing-masing. Tim Future Streetball 1, yang sempat tertinggal 4 angka ketika waktu tersisa 2 menit hingga akhir pertandingan, akhirnya kembali bangkit ketika jagoan mereka, yang juga Allstar Nasional kebanggaan kota Bandung, berhasil mendapatkan POINT BREAKER lewat trik streetball nya. Seluruh penonton yang hadir seakan lompat dari tempat duduk mereka dan berteriak serta bertepuk tangan mendukung tim kesayangan mereka ini. Akhirnya, lewat penetrasi cepat dan layup dari Ichi, tim Future Streetball 1 berhasil mengejar ketinggalan mereka dan menyamakan skor menjadi 19-19. Setelah itu, tim Phoenix rupanya kembali gagal untuk menambah skor mereka, dan bola kembali dikuasai oleh tim Future Streetball 1. Kesalahan fatal pun dibuat oleh tim Phoenix, yaitu dengan melakukan pelanggaran terhadap pemain Future Streetball 1, Ichi, sehingga ia pun mendapatkan kesempatan lagi untuk mendapatkan angka. Peluang ini pun tidak disia-siakan olehnya, dan ia pun berhasil mencetak 2 angka lagi, sehingga membawa Future Streetball 1 untuk leading 21-19. Waktu pun hanya tersisa 3 detik, dan tim Phoenix tidak memiliki peluang lagi untuk mencetak angka, sehingga dengan demikian, tim Future Streetball 1 pun kembali berhasil mempertahankan gelar Juara mereka, dan membuktikan bahwa mereka lah tim streetball terbaik di kota Bandung ini.

That was an excellent job by the Future Streetballers!! You guys deserve the best!! Congrats!!

Di kompetisi lainnya, yaitu BBoy Battle, bboy-bboy dari kota Jakarta, yang memiliki nama, “Kami Dari Jauh” rupanya berhasil keluar sebagai Juara dengan mengalahkan komunitas bboy asli kota Bandung, BCR (Bandung City Rockers). “Kami Dari Jauh” yang sudah jauh-jauh datang dari ibu kota, tidak ingin menyia-nyiakan usaha mereka dengan memaksimalkan seluruh gerakan-gerakan breakdance mereka. Bboy kota Bandung yang sebenarnya terkenal dengan gerakan-gerakan “Power Move” tidak begitu terlihat menunjukkan skill mereka kali ini. But we all know, they already gave all they got and they still managed to “berani enjoy!” thru the whole competition. Congrats to all the bboys!

Here is the summary of Bandung Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Future Streetball 1
II: Phoenix

Rim Shaker:
I: Gaby
II: Gugi Ginanjar

Freestyle Contest:
I: Aktripa
II: Setrasari

Rap Battle:
I: Rudi
II: Ghilang Ramadhan

B-Boy Battle:
I: Kami Dari Jauh
II: Bandung City Rockers

Rookie:
Yudha Prawira (Universal Bandung)

MVP:
Top Dunk: Yudha Prawira (Universal Bandung)
Point Breaker: Rico AKA Haleluya (Future Streetball 1)

City Selection Team:
Imam Awalludin AKA The Captain (Future Streetball 1)
Nico Christianto AKA Complicated (Future Streetball 2)
Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious (Phoenix)
Papin Robertus AKA Destroyer (Phoenix)
Zart Vegay De Rusiano AKA Skater Boy (Phoenix)
M. Ikhsan Nasution AKA Lil’ Mighty (Universal Bandung)
Richardo Orlando (Future Warriors)
Ibnu Fuad AKA All Da Way (Masa Depan Basketball)

Hasil Open Run Jakarta 2011

Open Run Jakarta, Sabtu & Minggu, 2 & 3 Juli 2011, Lapangan ABC Senayan

[Day 1]

The day is finally here!! Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para streetballer di seluruh Indonesia, terutama para streetballer dari kota Jakarta akhirnya tiba juga. Yup, hari ini merupakan hari pertama LA Lights Streetball Open Run Jakarta 2011. Bagi para streetballer di tanah air, kota Jakarta juga sering disebut sebagai ”The City Of Gods”, karena dari kota ini, banyak sekali melahirkan jagoan-jagoan streetball berkelas nasional. Sejak tahun 2005, banyak sekali nama-nama besar yang bermunculan dari event streetball paling bergengsi ini. Sebut saja Nyong AKA Spinman (Allstar Nasional 2005), Baswan Jembe AKA Brother J (Allstar Nasional 2005), Rico AKA Spin Boy (Allstar Nasional 2005, 2006 & 2007), Joe AKA Main Frame (Allstar Nasional 2005 & 2006), Gala AKA U-Turn (Allstar Nasional 2006), Bicek AKA Demolition (Allstar Nasional 2007), dan masih banyak nama lainnya yang selalu menjadi langganan Allstar Nasional. Di hari ini juga, para nama-nama besar di atas banyak yang akan kembali ke lapangan dan akan memperebutkan Who’s the Best of All! Terutama Joe AKA Main Frame, yang telah 5 tahun absen dari kompetisi LA Lights Streetball ini, akan kembali beraksi lagi di lapangan LA Ligths Streetball. Joe yang sebelumnya bermain di tim FSI dan dibesarkan di sana, akan bermain di tim Offsiders. Hal ini terjadi dikarenakan kesibukan para pemain FSI, sehingga tidak dapat mengirimkan tim di Open Run kali ini. Kita juga tahu, bahwa tim Offsiders merupakan juara bertahan Open Run Jakarta 2010, yg dikapteni oleh duo Allstars mereka, yaitu Rico AKA Spin Boy dan Anthony AKA Transformer. Dan gak cuma itu, kompetisi kali ini juga dipenuhi oleh beberapa pemain NBL dan ABL, yaitu Vavories Palopo dan Yudhi Mardiansyah dari klub Pelita Jaya, dan M. Firmansyah (Bicek) dari klub Satria Muda. Pemain-pemain dari klub-klub divisi 1 dan 2, serta tim-tim kampus di Jakarta juga turut ikut ambil bagian di kejuaraan streetball paling ternama ini. Sudah pasti, acara yang diadakan di lapangan basket ABC Senayan Jakarta ini sudah dipenuhi oleh para streetballer dan penonton setia sejak mulai pagi hari, dan mereka sudah tidak sabar untuk melihat aksi-aksi jagoan-jagoan mereka untuk tampil di acara ini. Sejak awal, setiap pertandingan berjalan seru dan menarik. Tim Straat Njongen yang dimotori oleh Edu AKA E-Cool membuka pertandingan awal Open Run Jakarta dengan kemenangan. Disusul dengan kemenangan tim-tim besar lainnya seperti JSB 1 & 2, Specialized Jakarta & Depok, 9 PM, North Hustler, Ball2Shine, Ballstar Jakarta & Depok, serta Offsiders Jakarta & Batavia. Di hari pertama ini, tidak begitu banyak kejadian yang bisa dianggap “heboh”. Sama seperti kota-kota sebelumnya, umumnya memang di hari pertama masih babak penyisihan awal, sehingga tim-tim kuat masih belum bertemu. Akan tetapi, ada 1 tim yang di hari pertama ini, cukup membuat para penonton, dan terutama para juri beberapa kali bangkit dari kursi mereka sambil mengekspresikan kehebohan mereka, yaitu tim Ball2Shine. Tim yang tahun lalu telah melahirkan dunker baru bernama Sandy, yang kemudian diberi AKA oleh para juri, yaitu Take Off, kembali memukau lawan-lawannya dengan dunk-dunk keras nya. Tapi ternyata tahun ini, gak cuma Take Off yang sukses membuat semua yang hadir di lapangan ABC terperangah, akan tetapi ada jagoan dunk baru, yaitu Andi Pallawagau, yang memiliki lompatan sangat sangat EXTRAORDINARY!! Beberapa kali IN YOUR FACE dunk dilakukannya di depan lawan-lawannya. Seperti tak mengenal rasa takut, dia bisa tiba-tiba melompat dari mana saja kemudian melakukan hantaman dunk yang sangat keras. He always left people in an awe! Salah satu tim yang ditunggu-tunggu untuk memperlihatkan aksi nya adalah tim Offsiders Batavia. Tim yang dimotori oleh mantan Allstar Nasional kita, Joe AKA Main Frame ini direncanakan akan bermain tepat setelah break maghrib. Akan tetapi, atas alasan yang tidak jelas, ketika waktu nya tanding, tim musuh, Dom Ballers A memilih untuk mengundurkan diri dan memilih untuk kalah WO (Walk-Out). Cukup aneh memang, mengingat mereka sudah sempat bermain dan memenangkan pertandingan pertama mereka atas tim NKC Bogor. Seluruh pertandingan di babak penyisihan hari pertama ini pun terlewati dengan baik, tanpa ada halangan atau gangguan apa pun. 8 (delapan) tim yang berhasil lolos untuk bermain kembali ke hari ke dua besok pun telah diumumkan, dan mereka adalah Ball2Shine 1, North Hustler 2, North Hustler 1, Ballstar Jakarta, Ballstar Depok, JSB 1, Offsiders Batavia, dan juara bertahan Offsiders Jakarta.

[Day 2]

Ball2Shine 1, North Hustler 2, North Hustler 1, Ballstar Jakarta, Ballstar Depok, JSB 1, Offsiders Batavia, dan juara bertahan Offsiders Jakarta merupakan tim-tim streetball Jakarta yang akan melanjutkan pertandingan kompetisi di hari ke dua ini. Sebagian besar dari tim-tim tersebut merupakan tim-tim streetball yang memiliki komunitas besar di kota Jakarta, dan sudah pasti, para pendukung mereka sudah ikut meramaikan lapangan ABC Senayan Jakarta dari siang hari untuk memberi support kepada mereka. Kompetisi streetball di hari ke dua ini sudah memasuki babak 8 besar. Di pertandingan pertama, tim Ball2Shine berhasil mengalahkan tim North Hustler 2 dengan skor yang cukup jauh. Sama hal nya dengan pertandingan ke dua, yaitu antara North Hustler 1 vs. Ballstar Jakarta, terlihat jelas bahwa kekuatan Ballstar Jakarta sangat menonjol, dan mereka beberapa kali berhasil mendapatkan POINT BREAKER lewat pemain-pemain andalan mereka seperti Bicek AKA Demolition, Bayu AKA Lunatic dan Matra AKA Trouble Maker. Kemenangan pun dengan cepat mereka raih, sehingga akhirnya mereka pun lolos ke babak semi final. Di pertandingan ke tiga hari ini, mempertemukan tim juara bertahan Offsiders Jakarta melawan Ballstar Depok. Secara skill individu dan size, cukup terlihat jelas bahwa tim Offsiders Jakarta unggul di atas tim lawan. Akan tetapi, rupanya tim Ballstar Depok tetap memberikan perlawanan yang cukup keras dan sengit, sehingga terlihat beberapa kali tim Offsiders Jakarta sulit mendapatkan poin. Akan tetapi, karena bermodalkan pengalaman dan memang skill di atas rata-rata, tim Offsiders Jakarta akhirnya sukses mengalahkan tim Ballstar Depok. Pertandingan ke empat di hari ke dua Open Run Jakarta 2011 ini merupakan salah satu game yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak streetballers dan para judges. Di game ini akan mempertemukan dua tim streetball besar Jakarta, yaitu JSB 1 melawan tim Offsiders Batavia. Seperti kita tahu, di tim JSB 1, ada salah satu Allstar Nasional 2010 kita, Iqbal AKA Uptown Boy, yang sejak hari ke satu kemarin, berhasil menghantamkan dunk-dunk keras ke ring lawan WITH AUTHORITY!! Gak heran kalau diri nya sudah menjadi Allstar Nasional 2 tahun berturut-turut. Sedangkan di tim lainnya, ada Joe AKA Main Frame, yang akan menunjukkan aksi nya untuk pertama kali nya, dikarenakan di hari ke satu kemarin, lawan tandingnya, DOM Ballers, memilih untuk mengundurkan diri, sehingga tidak ada pertandingan (menang W.O.) Kita tahu, bahwa tipe bermain Joe dan Iqbal hampir sama, karena mereka berdua adalah dunker, jadi pasti seru melihat duel mereka di pertandingan ini. Sejak awal, Iqbal dan Joe sudah saling menjaga masing-masing. Terlihat beberapa kali mereka saling adu kecepatan berusaha melewati lawan masing-masing. Dengan dibantu oleh salah satu streetballer ternama dari JSB 1, Subhan AKA Body Mover dan pemain basket professional NBL, Yudhi Mardiansyah, beberapa kali JSB 1 berhasil mendapatkan poin-poin dari lay-up. Begitu juga dengan tim Offsiders Batavia, yang dilengkapi oleh young guns baru, seperti Tri Wicaksono, Arwin, Rici dan juga Bobo, beberapa poin berhasil didapatkan dengan penetrasi-penetrasi ke dalam and score under the basket. Hingga waktu menjelang halftime, skor ke dua tim seri, dan hal ini menunjukkan kekuatan yang sangat imbang di antara mereka. Ketika babak dua telah dimulai beberapa menit, tim JSB 1 terlihat sedikit lengah, sehingga Joe AKA Main Frame berhasil mendapatkan POINT BREAKER beberapa kali, sehingga membuat skor mulai semakin menjauh. Akan tetapi, rupanya dunker nasional kita, Iqbal tidak mau kalah begitu saja, dua dunk keras nya dihantamkan ke ring lawan sambil berusaha mengejar ketinggalan. Sangat disayangkan, Iqbal dkk akhirnya gagal untuk mengejar ketinggalan mereka, dan harus mengakui kehebatan tim lawan setelah dikalahkan dengan skor 25-20. Langkah Iqbal pun harus terhenti di babak perempat besar ini. Pertandingan selanjutnya merupakan pertandingan semi final pertama, yang mempertemukan tim Ball2Shine 1 dan tim juara bertahan, Offsiders Jakarta. Tim Ball2Shine 1 dilengkapi dengan dua dunker andalan mereka, yaitu Sandy dan Andi. Akan tetapi, rupanya dunker-dunker saja tidak cukup, karena mereka harus berhadapan dengan pemain-pemain cepat dari tim Offsiders Jakarta. Walaupun beberapa kali terlihat Andi sukses melakukan dunk dengan kerasnya seperti hendak menghancurkan tim lawan, tim Offsiders rupanya tidak mau kalah. Dengan postur tubuh yang lebih besar dan lebih tinggi, seperti pemain basket professional NBL Vavories Palopo dan Allstar Nasional kita Anthony AKA Transformer, mereka juga tidak mau kalah dengan saling membalas dunk dengan dunk. Overall, it was an entertaining game, walaupun akhirnya tim Offsiders Jakarta menang telak atas tim Ball2Shine 1. Pertandingan semi final ke dua merupakan pertandingan yang PALING ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton yang hadir di lapangan ABC Senayan ini, karena Offsiders Batavia akan bertanding melawan tim streetball ternama, Ballstar Jakarta. “This is the final, right here! This is it! It’s do or die!” ucap Que kepada para penonton di lapangan. Yup, rupanya pertandingan ini memang bisa dianggap pertandingan final, karena apabila tim Offsiders Batavia menang, maka mereka akan bertemu tim “keluarga” mereka sendiri, yaitu Offsiders Jakarta. Akan tetapi, kalau tim Ballstar Jakarta yang menang, mereka akan bertemu dengan juara bertahan, Offsiders Jakarta di babak final yang sesungguhnya. Sejak awal, pertandingan berlangsung keras dan saling ngotot. Tidak banyak trik-trik streetball dikeluarkan oleh pemain-pemain dari kedua tim ini. Match-up dua mantan Allstar kita, Bicek AKA Demolition dan Joe AKA Main Frame terlihat sangat seru, karena ke dua pemain saling menunjukkan semangat dan usaha mereka. Rupanya hal ini juga jadi membuat mereka berdua tidak bisa berpatisipasi banyak dalam melakukan offense, karena masing-masing dari mereka justru saling melakukan defense yang sangat baik. Tapi hal tersebut justru dimanfaatkan oleh kapten tim dari Ballstar Jakarta, Bayu AKA Lunatic. Dengan pengalaman streetball nya yang sangat diakui di dunia streetball, dia berhasil mendapatkan poin baik dari POINT BREAKER atau dari lay-up under the basket. Beberapa assist juga berhasil didapatkannya, sehingga teammate nya berhasil mencetak beberapa poin. Sejak awal, tim Offsiders Batavia selalu tertinggal 2 atau 3 point. Tetapi tidak terlihat adanya ketegangan di antara pemain di tim ini. The rising star, Tri Wicaksono, berhasil mendapatkan poin juga untuk tim Offsiders Batavia lewat lay-up – lay-up cepatnya, sehingga skor yang sebelumnya tertinggal, akhirnya dapat dibuat seri oleh nya. Ketika waktu tersisa di bawah 10 detik, M. Arief Tidiawan AKA Sky Crappers berusaha mengungguli lawan lewat jumpshot nya, namun missed. Kemudian tersebut berhasil dimanfaatkan Bobo dari tim Offsiders Batavia dengan mendapatkan rebound yang langsung dipadukan dengan serangan fastbreak cepat, karena waktu hanya tersisa 5 detik. Kemudian di 3 detik terakhir, Bobo pun melakukan passing ke rekan se-tim nya, Tri, yang kemudian mencoba melakukan jumpshot di sisa 1 detik terakhir, tepat di depan penjagaan lawan. And then “BOOM!!!!” HE DROPPED THE BOMB RIGHT IN THE BASKET AND WON THE GAME!! Seluruh pemain Offsiders, baik Batavia atau Jakarta pun berteriak histeris merayakan kemenangan mereka. Para penonton pun banyak yang berhamburan dan berloncatan dari tempat duduk mereka, dan bahkan para judges pun sampai masuk ke dalam lapangan. IT WAS ONE HECK OF A GAME!! Dengan demikian, we all know that it’s going to be OFFSIDERS ALL FINAL!! Setelah penonton sempat dihibur oleh battle-battle lain, seperti B-Boy Battle, Rap Battle, dan Freestyle Battle, akhirnya pertandingan final pun dilaksanakan. Walaupun kita tahu bahwa ke dua tim yang akan bertanding di pertandingan final ini bisa dibilang “bersaudara”, akan tetapi, mereka tetap berjanji akan memberikan tontonan seru dan menarik bagi seluruh penonton yang hadir di lapangan ABC Senayan ini. Dan rupanya janji mereka bukan lah sembarang janji. Seluruh pemain Offsiders baik Jakarta ataupun Batavia, mulai saling menunjukkan skill mereka masing-masing, baik secara handler atau pun dunk. Anthony AKA Transformer dan Joe AKA Main Frame beberapa kali bergantian melakukan dunk-dunk spektakuler yang membuat penonton heboh. Tidak mau kalah, Tri Wicaksono dan Vavories Palopo juga beberapa kali berhasil menghantamkan bola ke ring lawan dengan variasi gaya dunk yang berbeda-beda. Skor pertandingan pun terlihat saling kejar-kejaran, akan tetapi, rupanya tim Offsiders Jakarta tetap menunjukkan bahwa mereka lah yang terbaik dari yang terbaik. Tim ini akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis, 46-40, dan sukses meraih gelar “BACK 2 BACK CHAMPIONS”!! Congratulations untuk Offsiders Jakarta dan Offsiders Batavia!!

Here is the summary of Jakarta Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Offsiders Jakarta
II: Offsiders Batavia

Rim Shaker:
I: Andi Pallawagau (Ball2Shine)
II: M. Firmansyah (Ballstar Jakarta)

Freestyle Contest:
I: Godbless
II: Flip Flop

Rap Battle:
I: Felix
II: Angga Tirta

B-Boy Battle:
I: East Elite Squad
II: Original Flava

Rookie:
Andi Pallawagau (Ball2Shine)

MVP:
Top Dunk: Iqbal AKA Uptown Boy (JSB 1)
Point Breaker: M. Firmansyah (Ballstar Jakarta)

City Selection Team:
Mohammad Dwiki Prakoso (JSB 1)
Matra Ardianus AKA Troube Maker (Ballstar Jakarta)
M. Arief Tidiawan AKA Sky Crappers (Ballstar Jakarta)
M. Firmansyah (Bicek) AKA Demolition (Ballstar Jakarta)
Erick Febrianda (9 PM)
Sandy Indrawan AKA Take Off (Ball2Shine)
Mohammad Tri Wicaksono (Offsiders Batavia)
Syaiful Sholeh Munawas (Offsiders Batavia)

Hasil Open Run Palembang 2011

Open Run Palembang, Sabtu & Minggu, 25 & 26 June 2011, Benteng Kuto Besak

[Day 1]

Kota ke-6 Open Run LA Lights Streetball tahun 2011 ini jatuh di kota Palembang, yaitu kota yang sangat terkenal dengan makanan ”Pempek” nya. Selama beberapa tahun terakhir, kota ini memang selalu terpilih sebagai tempat diadakannya Open Run, dan telah melahirkan beberapa streetballer-streetballer lokal ternama. Salah satu pentolan mya adalah Allstar Nasional tahun 2008 lalu, yaitu Soleh AKA Superman. Tapi sangat disayangkan, sejak tahun 2010 lalu, dia tidak aktif lagi bermain di kompetisi LA Lights Streetball ini. Walaupun begitu, pasti akan sangat banyak regenerasi-regenerasi yang akan tampil memukau di Open Run tahun ini. Di hari pertama ini, pasti akan banyak kejutan-kejutan dan pertandingan-pertandingan seru yang pasti tidak kalah seru nya dari Open Run di kota-kota lain. So let’s check it out! Lapangan Benteng Kuto Besak, Palembang merupakan tempat dimana LA Lights Streetball ini diadakan. Sejak pukul 10 pagi, lapangan yang memiliki view langsung ke Sungai Musi dan jembatan Ampera ini sudah cukup ramai dipenuhi penonton. Mereka sudah tidak sabar untuk menyaksikan tim-tim streetball kota mereka untuk beraksi di dalam kompetisi ini. Beberapa muka-muka baru pun menghiasi lapangan streetball kali ini, dan banyak dari mereka yang dari awal sudah menunjukkan kemampuan masing-masing. Beberapa tim yang turut meramaikan Open Run kali ini adalah Ball Star Lampung 1 & 2, Bima Stream Ballerz 1 & 2, Glorious LID A &B, Old Bukit Ballers, Tekim Ballers, Sekayu Streetballers, Muba Sky 1 & 2, dan masih banyak lagi. Tim Muba Sky merupakan Juara dari Open Run Palembang tahun 2010 lalu. Dengan kekuatan pemain yang kurang lebih sama dengan tahun lalu, mereka terlihat solid dan menguasai jalannya seluruh pertandingan. Gak heran, karena sebagian dari mereka merupakan mantan pemain profesional atau bahkan masih aktif di liga divisi basket nasional. So udah pasti, good fundamental basketball sangat dibutuhkan di kejuaraan basket mana pun. Tim lain yang juga terlihat cukup menonjol adalah Ball Star Lampung. Nama besar Ball Star yang kita tahu sudah cukup terkenal di kalangan dunia streetball, ternyata memiliki tim juga di kota Lampung. Dan karena kota Lampung tidak terpilih sebagai salah satu kota Open Run, maka tim ini pun diperbolehkan bermain di kota lain, dan kali ini, mereka memilih kota Palembang sebagai tempat ”perang” mereka. Tim ini terlihat sangat siap dengan trik-trik streetball yang dikuasai oleh beberapa pemain-pemain andalan mereka, salah satunya adalah Rookie tahun 2009 lalu, Dhika AKA Hypnotizer. Alhasil, kedua tim di atas pun sukses mengalahkan lawan-lawannya di hari pertama ini, dan siap melaju ke hari ke 2 besok. 6 (enam) tim lain yang juga berhasil lolos ke hari ke 2 besok adalah P star A, Glorious LID B, New Team, Bekacak Ballers Merinim, Maranatha BSBC, Glorious LID A. Total 8 (delapan) tim akan beraksi kembali di hari ke 2 besok dan akan bersiap-siap untuk memperebutkan tiket menuju babak Final.

[Day 2]

Hari ke-2 merupakan hari puncak di acara Open Run LA Lights Streetball. Karena selain di hari itu kita akan mengetahui siapa Juara dari Open Run di kota tersebut, ada juga pertandingan eksebisi antara tim Allstar Nasional dengan tim City Selection. Untuk kota Palembang sendiri, antusias penonton yang ingin melihat aksi-aksi para streetballer di hari ke 2 ini terlihat dengan begitu banyak nya pendukung yang telah memadati Lapangan Benteng Kuto Besak sejak pagi hari, dan para pemain yang telah siap untuk segera beraksi di lapangan LA Lights Streetball tersebut. 8 (delapan) tim yang akan kembali bertanding di hari ke-2 ini adalah Muba Sky 2, Ball Star Lampung 1, P star A, Glorious LID A, Glorious LID B, New Team, Bekacak Ballers Merinim, dan Maranatha BSBC. Pertandingan demi pertandingan pun berlangsung sangat seru, dan banyak trik-trik gokil, serta aksi dunk-dunk yang dilakukan oleh para streetballer di kompetisi ini. Tim yang kembali memukau penonton dengan permainan-permainan cepat nya, dan dunk-dunk dari bigman andalan mereka, Ricky Jo, adalah tim Muba Sky 2. Tim ini bermain sangat baik, dan berhasil mengalahkan tim-tim lawan, sehingga membawa mereka untuk lolos ke babak semifinal. Tim Bekacak Ballers Merinim pun juga berhasil lolos menuju babak semifinal. Tapi sayang, mereka harus mengakui kehebatan dari tim Glorious LID A, yang membuat mereka gagal untuk mencapai babak final, dan kalah dengan skor 16-28. Di babak semifinal lainnya, kehebatan tim Muba Sky 2 pun diperlihatkan setelah mereka berhasil mengalahkan tim Glorious LID B dengan skor sangat telak, yaitu 23-8. Di sini memang cukup terlihat bahwa tim Muba Sky 2 memiliki materi pemain dengan basic dan fundamental basket yang sangat baik. Dengan demikian, tim Muba Sky 2 akan berhadapan dengan tim Glorious LID lainnya yaitu Glorious LID A. Sekedar informasi, nama tim ”LID” sendiri merupakan komunitas streetball besar asal kota Semarang, dan yang bermain di Open Run Palembang ini merupakan bagian dari komunitas besar tersebut. Jadi bisa dibilang, final kali ini mempertemukan jagoan streetball kota Palembang versus jagoan streetball kota Semarang. Pertandingan final pun berlangsung sangat seru. Kedua tim seringkali menunjukkan kemampuan-kemampuan dalam meng-handle bola dan melakukan finishing-finishing to the basket yang sangat cepat dan keras! Tim Muba Sky 2 dengan pengalaman dan jam terbang yang sangat tinggi, serta mental juara, memperlihatkan permainan basket yang keras, menarik dan agresif. Tidak cukup berbeda dengan tim Glorious LID A. Tim yang berasal dari kota Semarang, tetapi memiliki sebagian pemain asal kota Jakarta ini juga memperlihatkan kekuatan basic dan fundamental basket mereka. Dapat diakui, di pertandingan final ini memang sangat sedikit sekali terdengar ucapan POINT BREAKER dari MC kita, Que, karena semua pemain terlihat hanya fokus untuk mendapatkan poin dari lay up atau shooting. Dan pada akhirnya, tim Muba Sky 2 dapat meyakinkan seluruh insan streetball di kota Palembang bahwa mereka lah yang terbaik, dan berhasil mengharumkan nama kota mereka sendiri, dengan mengalahkan tim Glorious LID A. Selamat untuk Muba Sky 2!! You guys are the Back 2 Back champions of LA Lights Streetball Open Run Palembang.

Here is the summary of Palembang Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Muba Sky 2

II: Glorious LID A

Rim Shaker:

I: Gerry Bagus

II: Junaidi Manurung

Rap Battle:

I: M. Fauzan

II: Lest Zi Mic

B-Boy Battle:

I: Boy Band Crew

II: Last 2 Kill

Rookie:

Billy Oktaviano AKA Lowstyle Killer (Muba Sky 2)

MVP:

Top Dunk: Gerry Bagus (Ball Star Lampung 1)

Point Breaker: Handhika P AKA Hypnotizer (Ball Star Lampung 1)

City Selection Team:

Handhika P AKA Hypnotizer (Ball Star Lampung 1)

Iwan Sky AKA Sky (Muba Sky 2)

Muhammad Farizi (Glorious LID A)

Agus Sunarya (Glorious LID A)

Risky AKA Spinhard (Glorious LID B)

Aditya Husada (Glorious LID A)

Gerry Bagus (Ball Star Lampung 1)

Chacha Ricky Jo AKA Lion King (Muba Sky 2)

Hasil Open Run Medan 2011

Open Run Medan Sabtu & Minggu, 18 & 19 June 2011, Lapangan LANUD

[Day 1]

Medan merupakan kota ke-5 diadakannya kompetisi LA Lights Streetball Open Run 2011. Sejak tahun 2006, setiap tahunnya, ibukota dari Sumatera Utara ini selalu menjadi salah satu tuan rumah Open Run. Banyak streetballer-streetballer handal yang dihasilkan dari kota ini, baik dunker ataupun handler. Bahkan, sudah 2 streetballer yang telah terpilih menjadi Allstar Nasional 2 tahun belakangan ini. Sebut saja Lana AKA Money Man, yang merupakan Allstar Nasional pertama yang berasal dari kota yang terkenal dengan Bika Ambon nya ini, dan telah menjadi Allstar Nasional 2 tahun berturut-turut. Dan juga Allstar baru kita, Rahmad AKA Invisible, yang merupakan streetballer paling ditunggu-tunggu semua orang di kota Medan ini. Yup, Invisible terpilih sebagai Allstar Nasional tahun 2010 lalu. Penampilannya di Open Run Medan dan Grand Final tahun lalu sudah lebih dari cukup untuk membuat para juri memilih nya sebagai salah satu streetballer terbaik se-Indonesia. Sejak dia terpilih, penampilannya di Road Show Open Run tahun ini banyak menuai pujian dan decak kagum. Tidak sedikit para penggemar nya di hometown nya ini yang sudah tidak sabar melihat penampilannya tahun ini. Beberapa kali terdengar teriakan penonton memanggil nama “Invisible” ketika melihat diri nya masuk ke lapangan. GOKIL!! Invisible has LEVEL UP his game!! Invisible dikenal dengan keahliannya dalam melakukan combo tricks terhadap satu atau lebih lawan yang dihadapinya. Bisa dibilang, tipe permainan Money Man dan Invisible hampir sama, akan tetapi masing-masing dari mereka tetap memiliki ciri khas permainan sendiri-sendiri. Tahun ini, Money Man dan Invisible akan kembali beraksi di dalam Open Run Medan untuk menunjukkan skill-nya yang selama ini telah dilatih bersama dengan para Allstar Nasional lainnya. Invisible akan bermain di tim nya sendiri yaitu Ice Cream Ballers, dan Money Man juga akan bermain di tim nya sendiri yaitu Universal Ballers, yang juga merupakan Juara bertahan di Open Run ini.

Hari pertama Open Run diadakan di Lapangan LANUD, Medan. Ada yang unik dengan lapangan ini, yaitu letak dan lokasi nya. Yup, dari nama nya saja mungkin kita sudah bisa menduga-duga, bahwa LANUD itu merupakan kependekan dari “Lapangan Udara”. Jadi, letak lapangan ini merupakan tepat di samping Lapangan Udara Polonia Medan, atau lebih tepatnya, di dalam area Lapangan Udara TNI AD, Medan. Maka gak heran, kalau hampir setiap waktu, terlihat beberapa kali pesawat komersil naik-turun di sebelah lapangan LANUD ini. Well, I guess that made this Open Run to be more interesting, right? :) Sejak pagi hari, tepatnya pukul 10, penonton mulai banyak memenuhi area sekitar lapangan untuk melihat jagoan-jagoan mereka bertanding hari ini. Walaupun sangat terasa teriknya panas matahari sejak pagi hingga sore hari, para streetballer dan penonton pun rela berpanas-panasan untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan yang berlangsung menarik dan seru. Tim-tim seperti Ball Star Medan, Medan Street Ballers, Universal Ballers, D’Vasto DIMA, Aku Cinta Mama, Gue Banget, 4 Fun, Pikachu, dan Ice Cream turut meramaikan pertandingan-pertandingan di hari pertama ini.

Salah satu pertandingan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh pemain, penonton dan juga para Juri adalah pertandingannya tim Ice Cream Ballers 1. Why is that? Yup, karena di tim ini ada salah satu Allstar Nasional baru kita, yaitu Rahmad AKA Invisible. Ketika Invisible masuk ke lapangan, terlihat para penonton yang tadinya sedang santai-santai di luar lapangan langsung berlari ke pinggir lapangan untuk segera menyaksikan pertandingan ini. That’s CRAZY, sebelum main aja, Invisible udah membawa aura yang berbeda di dalam lapangan. Well well, ternyata penantiannya seluruh penonton sangat lah tak sia-sia. Berkali-kali POINT BREAKER didapatkannya sambil membuat lawannya terlihat “bodoh” dan tak berkutik. Tak jarang, para juri dan pemain masuk ke lapangan sambil berteriak ketika Invisible berhasil melakukan combo trik dan poin ke lawannya. HE IS REALLY INVISIBLE. No one can defend him in this game!! Melawan tim kuat, Medan Street Baller B di pertandingan pertama, tim Ice Cream berhasil memenangkan pertandingan dengan skor cukup jauh. WOW!! This “Invisible” guy really make a HUGE impact for Ice Cream Baller team.

Pertandingan lain yang juga merupakan pertandingan ter-seru di hari pertama ini adalah ketika tim Gue Banget melawan tim Ball Star Medan 1. Tim Ball Star Medan 1 merupakan juara Open Run Medan tahun 2009, dan juga runner-up Grand Final 2009. Pertandingan berlangsung sengit dengan skor yang sangat ketat. Masing-masing tim lebih bermain “Straight Basket” dan terlihat sangat jarang mendapatkan POINT BREAKER. Poin demi poin didapatkan secara bergantian, hingga membuat skor selalu berdekatan. Hingga akhirnya, mayoritas disebabkan oleh banyak nya freethrow yang missed, tim Ball Star Medan 1 harus mengalami kekalahan dengan skor akhir yang sangat tipis, yaitu 14-19. Well, walau mungkin terasa pahit, tapi tim Ball Star Medan 1 harus tetap BERANI ENJOY!!

Sisa pertandingan-pertandingan lainnya pun berlangsung seru dan menarik. Seperti biasa, selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Walaupun tepat setelah break maghrib, semua pertandingan harus diberhentikan oleh karena turun nya hujan yang cukup lebat yang berlangsung selama beberapa menit, akhirnya setelah hujan reda, pertandingan pun bisa lanjut kembali hingga menyisakan 8 tim terbaik di hari 1 ini. 8 Tim yang berhasil bertahan dan akan bermain di hari ke 2 besok adalah D’Vasto DIMA, 4 Fun, Pikachu, Medan Street Baller A, Gue Banget, Aku Cinta Mama 1, Ice Cream Baller A, dan juara bertahan, Universal Ballers. Keep it strong ballers, and pastinya tetap BERANI ENJOY!!

[Day 2]

Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, tim yang paling dinanti dan paling diminati baik oleh para penonton, streetballer atau pun para judges adalah tim Universal Ballers dan Ice Cream Baller A. Kedua tim ini dimotori oleh dua orang Allstar Nasional kita, Money Man dan Invisible, yang telah berhasil lolos dengan mulus ke hari ke 2 ini. Tentu, kedua tim ini tidak hanya bermain dengan skill basic basket biasa, tetapi mereka memiliki pemain-pemain dengan skill streetball yang sangat bagus. Seringkali trik-trik menipu dan mengecoh lawan diperlihatkan oleh kedua tim ini, sehingga membuat lawan menjadi down duluan dan akhirnya kalah. Hal serupa juga ditunjukkan oleh tim Gue Banget yang lolos ke hari ke 2 setelah mengalahkan tim kuat Ball Star Medan 1 di babak penyisihan dengan mengandalkan speed dan fundamental basket yang sangat baik.

Pertandingan yang paling menarik dan paling ditunggu penonton di hari ke-2 ini adalah pertandingan antara kedua tim Allstar kita di atas, yaitu antara Universal Ballers melawan Ice Cream Baller A. Yup, setelah masing-masing mengalahkan lawan mereka di babak perempat final, akhirnya kedua tim ini pun harus saling bertemu untuk memperebutkan tiket ke babak final. Ice Cream Baller A terlihat sangat mengandalkan permainan dari Allstar Nasional kita, Invisible, sedangkan tim Universal Baller terlihat lebih bermain secara teamwork, walaupun beberapa kali, kapten mereka, Money Man, berhasil mendapatkan poin lewat permainan individu nya. Di pertandingan ini cukup terlihat bahwa memang permainan Invisible belum sematang dan sesolid Money Man. Terlihat juga dari mental tim Universal Ballers, sebagai juara bertahan, mereka dapat bermain tenang, dan bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan lawan. Beberapa kali, Invisible harus dijaga oleh 2 orang, yang akhirnya membuat nya kebingungan, dan mengakibatkan turnover. Di pertandingan ini, memang jelas, “pengalaman lah yang berbicara”!! Akhirnya, tim Universal Ballers pun menutup pertandingan dengan kemenangan cukup telak atas tim Ice Cream Baller A, yaitu dengan skor 19-6. Well, bagi Invisible, yang penting dia udah berikan yang terbaik bagi tim nya. Berani Enjoy!!

Di babak semifinal lainnya, tim MSB A pun harus tunduk oleh tim Gue Banget, yang memang sejak awal terlihat yakin dan percaya diri bermain di Open Run kali ini. Tim Gue Banget terlihat sangat solid, dan memiliki materi pemain yang sangat baik. Walaupun bisa dibilang minim sekali POINT BREAKER yang mereka dapatkan, akan tetapi hal tersebut bukan lah masalah bagi mereka untuk tetap memenangkan pertandingan demi pertandingan. Di pertandingan semifinal ini, tim Gue Banget berhasil mengalahkan tim MSB A dengan skor 19-8.

Pada pertandingan final kali ini, terlihat dua kubu pendukung masing-masing tim yang bisa dibilang “tidak balance”. Tim Gue Banget bisa dibilang merupakan tim cabutan, yang tidak memiliki begitu banyak pendukung, baik dari sesama streetballer ataupun penonton biasa. Sangat beda hal nya dengan tim Universal Ballers, banyak sekali pendukung-pendukung untuk tim ini berkumpul untuk memberi dukungan bagi tim jagoan mereka ini. Selain mereka juga merupakan juara bertahan, tim ini juga memiliki HOMETOWN HERO kota mereka sendiri, yaitu Money Man, yang merupakan Allstar Nasional 3 kali berturut-turut selama 3 tahun terakhir. Dengan begitu ramai nya pendukung dan penonton tersebut, para pemain dari tim Universal Ballers pun bertekad untuk tidak mengecewakan para suporter mereka.

Pertandingan final berlangsung seru, keras dan penuh energy. Sejak awal, skor pertandingan pun sangat ketat, dan saling kejar-kejaran. Tim Gue Banget bermain solid, walaupun memang tidak ada satu pun POINT BREAKER yang mereka dapatkan di pertandingan ini. Hal tersebut pun bisa dimanfaatkan oleh tim Universal Ballers, khususnya jagoan mereka, Money Man. Oleh karena terlalu fokus akan permainan “basket biasa”, beberapa kali pemain dari tim Gue Banget kena POINT BREAKER nya Money Man. Defense mereka terlihat lengah, dan lupa bahwa dengan POINT BREAKER, suatu tim bisa memenangkan pertandingan. Dan akhirnya, pengalaman dan mental juara lah yang berbicara. Dengan beberapa POINT BREAKER dari Money Man di detik-detik menjelang pertandingan selesai, dan juga poin-poin rebound dari teammate-teammate nya, maka Universal Ballers berhasil mengalahkan tim Gue Banget dengan skor yang terbilang tipis, yaitu 14-9.Dengan demikian, tim Universal Ballers kembali menyandang gelar ”Juara I Open Run Medan” BACK 2 BACK!!

Congratz tim Universal Ballers!! You guys Berani Enjoy!!

Here is the summary of Medan Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Universal Ballers
II: Gue Banget

Rim Shaker:
I: Baraq
II: Suwandi

Rap Battle:
I: Ericky
II: Adam

B-Boy Battle:
I: Medan Street Bboy
II: Nanggroe Break Chyperz

Rookie:
Sudyanto

MVP:
Top Dunk: Suwandi
Point Breaker: Rahmad AKA Invisible

City Selection Team:
Djakat Pramudia AKA D’One Handler (D’Vasto DIMA)
Ari Prihandono AKA Lil’ Mask (D’Vasto DIMA)
Suwandi AKA New Shine ( D’Vasto DIMA)
Ferry Steaventinus (Aku Cinta Mama 1)
Davin (Gue Banget)
Moebaraq Siregar AKA Baraq ( Universal Ballers)
Andrew AKA Wewe ( Universal Ballers)
Ananda Tri Susilo AKA Whatever ( Ball Star Medan 1)