Selasa, 23 Agustus 2011

Hasil Open Run Bandung 2011

Open Run Bandung, Sabtu & Minggu 9 & 10 Juli 2011, Gedung Sate

[Day 1]

Apa yang paling diingat oleh para streetballer ketika mendengar kota ”Bandung”? Apalagi selain, ”Future Streetball”. Yup, Future Streetball merupakan salah satu komunitas streetball terbesar di Indonesia, dan sudah menghasilkan sekian banyak streetballer-streetballer berbakat yang selalu berprestasi di dalam kompetisi LA Lights Streetball ini. Salah satu pendiri nya merupakan jagoan streetball ternama, dan juga merupakan salah satu sesepuh streetball Indonesia, yaitu Richard AKA Insane. Walaupun saat ini Insane sudah tidak aktif lagi di tim ini, akan tetapi jasa dan usaha nya tidak bisa dilupakan begitu saja. Insane merupakan salah satu faktor utama yang membuat nama Future Streetball bisa menjadi besar, sukses dan terkenal hingga saat ini. Tahun ini, tim Future Streetball mengirimkan 2 tim, yaitu Future Streetball 1 dan Future Streetball 2. Sejak Open Run LA Lights Streetball diadakan pertama kali di kota ini tahun 2005 lalu, tim Future Streetball selalu keluar menjadi Juara. So we all can say, they are UNDEFEATED for 6-years in a row! Dan tahun ini, mereka kembali memiliki niat menjadi juara untuk yang ke 7 kali nya.

Agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tim Future Streetball kali ini menjadi ”terpecah belah”. Yup, di tahun-tahun sebelumnya, kita tahu bahwa tim Future Streetball 1 selalu berisikan streetballer-streetballer inti tim ini, yaitu Rico AKA Haleluya, Nico AKA Complicated, Imam, Acong, Gaby AKA High Voltage, dan Delano AKA Trailer. Namun tahun ini, beberapa pemain inti mereka ini dibagi ke dalam 2 tim, yaitu tim Future Streetball 1 yang bermaterikan Gaby, Imam dan Allstar Nasional kita, Rico AKA Haleluya. Sedangkan tim Future Streetball 2 memiliki squad pemain yang dipimpin oleh 3 pemain lama mereka yaitu Delano, Nico dan Acong.

”Memang mereka cukup berani bisa ngebagi jadi 2 tim gini, karena mau gak mau, kekuatan mereka bisa dibilang jadi agak terpecah juga..” ucap salah satu Judge, Baswan AKA Brother J. Namun kita tahu, bahwa seluruh pemain-pemain lama ini juga akan diback-up oleh teammate-teammate mereka yang secara skill individual sudah gak usah diragukan lagi. Bahkan, untuk tim Future Streetball 2, dilengkapi dengan 2 pemain basket profesional Indonesia, yaitu Walle dan Nico Donnda. WHEW!! These two teams really ARE prepared!

Selain itu, Open Run kali ini juga akan diramaikan oleh tim-tim streetball ternama lainnya, yang pasti udah gak asing lagi terdengar di telinga kita. Sebut saja tim Ballstar Bandung, 8 PM, D’Vasto Ballers Bandung, Phoenix (Runner-up tahun 2010), dan tim Masa Depan Basketball yang sudah jauh-jauh datang dari Jakarta. Tim Masa Depan Basketball ini sendiri akan dilatih oleh Insane sendiri, yang juga merupakan pendiri & leader dari tim tersebut.

Sejak pagi, Open Run yang diadakan di area Gedung Sate ini sudah dipenuhi oleh para penonton dan juga insan-insan streetball di kota ini. Pertandingan demi pertandingan pun berlangsung cukup seru. Beberapa tim menunjukkan skill mereka masing-masing untuk dapat lolos di hari pertama ini. Beberapa tim memang terlihat sangat menonjol, karena dipenuhi oleh streetballer-streetballer handal. Salah satu tim yang cukup menarik perhatian para penonton dan juga para juri adalah tim Universal Bandung. Nama ”Universal” merupakan nama tim yang berasal dari kota Medan. Tim ini juga sudah melahirkan jagoan Allstar Nasional kita 3 tahun berturut-turut, Lana AKA Money Man. Akan tetapi, tim Universal Bandung ini tidak sepenuhnya merupakan pemain yang berasal dari kota Medan, hanya sebagian besar saja. Tim yang dimotori oleh handler gesit mereka, Iksan AKA Lil’ Mighty, dan dunker mereka, Yudha, satu per satu tim lawan mereka pun tumbang di babak penyisihan hari pertama ini. One of the biggest upset was when tim Ballstar Bandung lost to them. Tim ini langsung menjadi sorotan utama karena berhasil mengalahkan salah satu tim unggulan di kota Bandung ini.

Tim lainnya yang juga merupakan tim unggulan tahun ini adalah tim Phoenix. Beberapa pemain di tim ini berasal dari kota Jakarta, dan beberapa di antaranya merupakan Juara Nasional di Grand Final tahun 2010 lalu, yaitu Yudi Toper dan Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious. Walaupun tim ini hanya bermain 1 kali di hari pertama ini, namun mereka sudah menunjukkan kekuatan mereka dengan mengalahkan lawan mereka dengan cukup telak. Yang pasti, niat mereka hanya 1, yaitu ingin membalaskan dendam tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk mengalahkan tim Future Streetball.

Di akhir Open Run hari pertama di kota Bandung ini, 8 tim terbaik pun berhasil lolos untuk bermain lagi di hari ke 2 besok. Mereka adalah tim Future Streetball 1, Future Streetball 2, Phoenix, Universal Bandung, Masa Depan, Future Warriors, Pokemon dan B-Project.

[Day 2]

Hari ke 2 Open Run di kota Bandung dimulai agak siang. Akan tetapi, karena letak lapangan berada di salah satu pusat keramaian kota ini, sejak pagi, sudah banyak orang yang mengitari area lapangan, walaupun hanya sekedar melihat-lihat atau foto-foto. Bahkan, sudah terlihat beberapa orang yang dengan setia duduk di bangku penonton sambil menunggu acara dimulai. Memang, aura streetball di kota Bandung ini terasa sangat besar. Terlihat sangat banyak pencinta-pencinta streetball dari segala umur yang turut meramaikan Open Run LA Lights Streetball ini.

Pertandingan di hari ke 2 ini sudah masuk ke babak perempat final. Di pertandingan perempat final pertama, tim Future Streetball 1 berhasil mengalahkan tim Masa Depan Basketball, dan di pertandingan kedua, tim B-Project juga berhasil memenangkan pertandingan dengan mengalahkan tim Pokemon. Di pertandingan ketiga, yang mempertemukan tim Future Warriors dengan tim Universal Bandung, berlangsung cukup sengit. Kedua tim terlihat tidak mau kalah, dan saling menunjukkan kebolehan masing-masing. Iksan dengan kecepatan kaki dan dribble nya, bersaing melawan handler yang tak kalah cepatnya, yaitu Ricardo Orlando. Di samping itu, eks pemain basket profesional, Gugi Ginanjar, beberapa kali terlihat berhasil menerobos pertahanan lawan dengan power drive nya. In the end, Future Warriors pun berhasil me-maintain keunggulan mereka hingga akhir pertandingan dan berhasil mengalahkan tim Universal Bandung.

Pertandingan ke 4 di babak perempat final ini bisa dibilang sebagai salah satu pertandingan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton yang hadir di lapangan LA Lights Streetball di Gedung Sate, Bandung. Why is that? Ya, karena di pertandingan ini, akan mempertemukan salah satu “pecahan” tim juara bertahan, Future Streetball 2, dengan runner-up tahun lalu, Phoenix. Detik demi detik, menit demi menit dan babak demi babak pun berlangsung sangat seru. Para penonton pun terlihat sangat antusias dalam menyaksikan pertandingan penentuan ini. Tentu saja, hampir seluruh penonton di lapangan Gedung Sate ini membela tim streetball kebanggaan kota mereka, yaitu Future Streetball 2, sehingga banyak sekali dukungan yang diberikan kepada tim ini. Lain hal dengan tim Phoenix, sedikit sekali penonton atau pihak-pihak yang mendukung tim ini, oleh karena pada dasarnya, pemain-pemain dari tim Phoenix sendiri merupakan pemain-pemain ”straight basket”, dan jarang sekali menunjukkan trik-trik atau style-style streetball. Nico Donnda, yang juga merupakan pemain dari tim basket profesional, Panasia Bandung, terlihat beberapa kali mencoba mencetak angka lewat drive-drive ke dalam menembus pertahanan tim Phoenix. Tapi memang cukup diakui, tim Phoenix memiliki defensive skill yang SANGAT baik, sehingga terlihat cukup banyak turnover yang dibuat oleh para pemain Future Streetball 2. Sebaliknya, tim Future Streetball 2 tidak begitu baik dalam melakukan penjagaan, sehingga beberapa kali, jagoan mereka Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious dan Yano berhasil menghancurkan pertahanan lawan dan mencetak angka. Pengalaman, dan juga mental bertanding di lapangan LA Lights Streetball sangat dibutuhkan di pertandingan ini, dan kedua hal tersebut terlihat sangat dimiliki oleh tim Phoenix. Mereka berhasil mengungguli skor lawan sedikit demi sedikit dan me-maintain alur pertandingan. Sangat berbeda dengan tim Future Streetball 2, kekesalan dan tingkat emosi yang sangat mendalam di dalam diri masing-masing pemain membuat permainan mereka menjadi sangat buruk dan tak terkendali. Alhasil, tim Phoenix pun berhasil mengalahkan tim Future Streetball 2 dengan skor yang cukup jauh, 20-6. Dengan demikian, tim Phoenix berhasil lolos ke babak semifinal bersama dengan tim Future Streetball 1, Future Warriors dan B-Project.

Di babak semifinal pertama, tim Future Streetball 1 akan bertanding melawan tim Future Warriors. Bisa dibilang, pertandingan ini merupakan pertandingan “persaudaraan”, karena memang kedua tim berasal dari komunitas yang sama, yaitu Future Streetball. Mereka terlihat bermain dengan sangat enjoy, dan saling menunjukkan skill masing-masing. Di pertandingan ini, Allstar Nasional kita, Rico AKA Haleluya terlihat cukup banyak mendapatkan POINT BREAKER lewat trik-trik nya dalam menipu dan melewati lawan. Rico dan tim Future Streetball 1 pun akhirnya berhasil leading dari awal sampai akhir, dan memenangkan pertandingan dengan skor tipis, 33-27.

Di pertandingan semifinal kedua, tim Phoenix terlihat tidak begitu mengalami perlawanan yang sangat berat dari tim B-Project. Memang bisa dibilang, dari segi skill, tim Phoenix unggul baik secara individual atau pun secara tim. Namun, walaupun begitu, tim B-Project tetap berani enjoy dan mengerahkan seluruh kemampuan mereka di pertandingan ini. Hingga akhir babak ke 2, tim Phoenix terlihat sangat menguasai pertandingan dan akhirnya berhasil mengalahkan tim B-Project dengan skor yang cukup jauh.

And here we go again! The game that everyone were waiting for, the Final Game! Pertandingan final ini, bisa dibilang “De Javu”, karena sama seperti tahun lalu, di pertandingan final ini akan mempertemukan dua tim streetball terkuat di kota Bandung ini. Tim Phoenix, yang di babak perempat final baru saja mengalahkan tim kuat, Future Streetball 2, akan kembali bertemu dengan tim Future lainnya, yaitu tim Future Streetball 1. So, will Phoenix go ALL DA WAY and win this championship, or will Future Streetball 1 have their “revenge” and defend their title? Let’s find out!!

Sejak tip-off, pertandingan berlangsung sangat keras, sengit dan saling “menjatuhkan”. Segala cara digunakan kedua tim untuk dapat menjatuhkan mental lawan masing-masing, baik dengan trik-trik streetball, atau permainan “straight basket”, atau bahkan trash talk yang dapat membuat mental lawan down. Setiap poin didapat dengan cara yang tidak mudah dan perlu usaha extra. Walaupun pertandingan berlangsung seru dan keras, para pemain di lapangan ini tetap terlihat enjoy dan bermain sportif. Skor pertandingan saling kejar-mengejar, dan di dalam pertandingan ini, semua pemain bisa mencetak skor. Hingga pertandingan sudah memasuki babak ke 2, skor pertandingan terlihat imbang. Kedua kubu terlihat cukup kelelahan, akan tetapi tetap harus fight untuk menjaga pride masing-masing. Tim Future Streetball 1, yang sempat tertinggal 4 angka ketika waktu tersisa 2 menit hingga akhir pertandingan, akhirnya kembali bangkit ketika jagoan mereka, yang juga Allstar Nasional kebanggaan kota Bandung, berhasil mendapatkan POINT BREAKER lewat trik streetball nya. Seluruh penonton yang hadir seakan lompat dari tempat duduk mereka dan berteriak serta bertepuk tangan mendukung tim kesayangan mereka ini. Akhirnya, lewat penetrasi cepat dan layup dari Ichi, tim Future Streetball 1 berhasil mengejar ketinggalan mereka dan menyamakan skor menjadi 19-19. Setelah itu, tim Phoenix rupanya kembali gagal untuk menambah skor mereka, dan bola kembali dikuasai oleh tim Future Streetball 1. Kesalahan fatal pun dibuat oleh tim Phoenix, yaitu dengan melakukan pelanggaran terhadap pemain Future Streetball 1, Ichi, sehingga ia pun mendapatkan kesempatan lagi untuk mendapatkan angka. Peluang ini pun tidak disia-siakan olehnya, dan ia pun berhasil mencetak 2 angka lagi, sehingga membawa Future Streetball 1 untuk leading 21-19. Waktu pun hanya tersisa 3 detik, dan tim Phoenix tidak memiliki peluang lagi untuk mencetak angka, sehingga dengan demikian, tim Future Streetball 1 pun kembali berhasil mempertahankan gelar Juara mereka, dan membuktikan bahwa mereka lah tim streetball terbaik di kota Bandung ini.

That was an excellent job by the Future Streetballers!! You guys deserve the best!! Congrats!!

Di kompetisi lainnya, yaitu BBoy Battle, bboy-bboy dari kota Jakarta, yang memiliki nama, “Kami Dari Jauh” rupanya berhasil keluar sebagai Juara dengan mengalahkan komunitas bboy asli kota Bandung, BCR (Bandung City Rockers). “Kami Dari Jauh” yang sudah jauh-jauh datang dari ibu kota, tidak ingin menyia-nyiakan usaha mereka dengan memaksimalkan seluruh gerakan-gerakan breakdance mereka. Bboy kota Bandung yang sebenarnya terkenal dengan gerakan-gerakan “Power Move” tidak begitu terlihat menunjukkan skill mereka kali ini. But we all know, they already gave all they got and they still managed to “berani enjoy!” thru the whole competition. Congrats to all the bboys!

Here is the summary of Bandung Open Run 2011:

Streetball Competion:

I: Future Streetball 1
II: Phoenix

Rim Shaker:
I: Gaby
II: Gugi Ginanjar

Freestyle Contest:
I: Aktripa
II: Setrasari

Rap Battle:
I: Rudi
II: Ghilang Ramadhan

B-Boy Battle:
I: Kami Dari Jauh
II: Bandung City Rockers

Rookie:
Yudha Prawira (Universal Bandung)

MVP:
Top Dunk: Yudha Prawira (Universal Bandung)
Point Breaker: Rico AKA Haleluya (Future Streetball 1)

City Selection Team:
Imam Awalludin AKA The Captain (Future Streetball 1)
Nico Christianto AKA Complicated (Future Streetball 2)
Michael Gerungan AKA 2 Fast 2 Furious (Phoenix)
Papin Robertus AKA Destroyer (Phoenix)
Zart Vegay De Rusiano AKA Skater Boy (Phoenix)
M. Ikhsan Nasution AKA Lil’ Mighty (Universal Bandung)
Richardo Orlando (Future Warriors)
Ibnu Fuad AKA All Da Way (Masa Depan Basketball)

Tidak ada komentar: